KelanjutanCerita Sex Dengan Penjual Jamu Keliling. kemudian dіа lаngѕung mеnjоngkоk dі hаdараn ѕауа dаn mengelap. іnі аdаlаh kеѕеmраtаn еmаѕ mеlіhаt payudaranya. maju mundur maju mundur terlihat bukitnya bеrgоуаng dengan іndаh tapi tetap putingnya tіdаk kеlіhаtаn tарі mеlіhаt ѕераruh dаdаnуа ѕudаh сukuр bаgіku. Tanpaterasa mobil akhirnya memasuki pelataran parkir supermarket yang dituju. Tadinya aku berniat menunggu di tempat parkir sementara istri atasanku itu berbelanja. Tetapi Bu Marmo memintaku menemani masuk ke supermarket. Bahkan ia menggamit lenganku sambil berjalan di sisiku layaknya seorang istri pada suami. Nikmatnyagentot Tukang Jamu Langganan Ku. tempat tinggalku, Meski harga kontraknya naik terus setiap kali kuperpanjang kontraknya. Saya senang Tempat ku ini sangat strategis di dalam gang hanya ada rumah ku. Meski pengap karena dikelilingi tembok tinggi, tetapi aku suka, karena tak ada orang yang bisa melihat kegiatanku dan aku jadi merasa bebas. ceritapanas dewasa - Pada dasarnya, gua ini orang yang senang bergaul. Gua orang yang gemar berada dalam sebuah komunitas atau perkumpulan. Diruko tukang jamu, eh, ruko tukang bakso. Satu jam berlalu sambil ngobrol ngalor-ngidul sama kang bakso yang tau muka tapi tidak tau nama gua, begitu pun dengan gua sendiri. Akhirnya kami pun Bacacerita seks Dewasa di cerita erotis , situs baca cerita mesum, cerita dewasa, cerita malam, cerita bokep, cerita hot online Cerita Erotis Mba Tukang Jamu yang Lagi Bunting. Aku akan sedikit cerita tentang semua jamu sudah aku siapkan dan sudah aku masukkan ke keranjangku. Waktu juga sudah menunjuk pukul 09.00, berarti sudah saatnya CeritaSex Kuperkosa Adik ku Yang Nakal Cerita Dewasa Istri Pejabat dari Medan Cerita Dewasa Dessy Gadis Binal Seksi dan Menggoda Cerita Dewasa Sex dengan Istri pamanku Cerita Dewasa Hotnya Tukang Jamu Cerita Dewasa Disetubuhi Bosku Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria Ditengah Hujanku Bercinta Dengan Guru Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot Aku Ngewe Dipinggir Pantai CeritaBokep : Tukang Jamu Yang Montok Depan Belakang. Namaku Boby 27 thn, tinggi badan 180cm, wajah keren. Akibat semua pesona cowo aq milikki, aq jadi doyg plesir dan ganti-ganti pacar. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot. Oleh: damakorclub12. Diposting pada: Februari 24, 2021 Maret 24, 2021. Dilihat:5.077 views. Genre CeritaDewasa - Astrid, Istri Tetangga ♥. Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, Ketika aku baru beberapa bulan pindah ke sebuah perumahan yang masih sepi dari penghuni. Jika malam itu adalah malam sial bagiku, mungkin benar pasalnya siangnya Puspa istriku berangkat ke Semarang dijemput mas Tono kakak lelakinya, untuk ahx1ZR. Cerita Dewasa – Perkenalkan nama saya Andry, umur saya 25 tahun dengan tinggi sekitar 168cm dan berat 76kg. Kisah ini saat saya sedang liburan kerumah ortu saya disuatu kabupaten yaang terletak dilereng pegunungan karena lgi libur pergantian semester diuniversitas saya. Singkat cerita pada saat itu saya sedang duduk-duduk diteras sambil menghirup udara segar tidak seperti di bandung yaang sekarang sudah mulai tercemar polusi. Kemudian setelah berselang beberapa menit, kemudian ada seorang wanita menggunakan topi bambu kerucut & menggendong sebuat bakul yaang berisi botol-botol bekas syrup. Mukanya tidak kelihatan karena ditutupi topi coklatnya tapi terlihat dari tanganya kalau dia berkulit putih. Mungkin karena saya lama memperhatikannya kemudian, dia masuk dari pagar yaang terbuka & masuk keteras. “Jamunya tuan…”, katanya sambil menawarkan jamu dagangannya. Kemudian dia membuka topinya & terlihatlah seorang wanita yaang kira-kira berumur 27 tahun. Mukanya cantik sekali, putih mulus & tak satupun jerawat hinggap di wajah cantiknya. “Jamunya ada apa aja mbok ??”. “Ada jamu kuat, encok, pegel linu, cekot-cekot, asam urat dst”. macam-macam sampai pusing mendengarkanya” “Waduh maaf mbok, saya nggak sakit”. “Ooh… kalau begitu minum jamu ini aja mas, ini buat sehari-hari supaya tetap sehat bugar”. “Ya udah deh mbok, yaang itu aja…”. Kemudian dia mengeluarkan sebuah gelas kaca & mulai tangannya mengambil bermacam-macam botol & menuangkannya ke gelas itu seperti bartender. Saya diam-diam melihatnya dari ujung rambut sampaai ujung kaki. Rambutnya yaang hitam panjang & lurus menghiasi wajahnya yaang bersih itu. Terlihat badaannya sangat sintal & langsing singset dan kaki putihnya yaang tidak ditumbuhi bulu-bulu. Terlihat dia sangat merawat dirinya, mungkin dirinya rajin minum jamunya itu. Tidak sengaja saya melihat gundukan payudaranya dibalik bajunya, terlihat payudaranya yaang SANGAT BESAR & kencang. Ternyata dia tidak menggunakan BH, tapi saya tetap kesulitan melihat putingnya karena bajunya ketat& bajunya sangat tebal. “Ini mas jamunya”, ucapnya sambil menyodorkan jamu yaang sudah di buat. “Terima kasih”, balasku singkat. Kemudian saya minum jamunya sedikit demi sedikit sambil melihat wajahnya yaang cantik itu sambil berbincang-bincang “Waduh mbok, jamunya enak banget”. “Terima kasih mas”. “Andry, nama saya Andry. Kalau boleh tau nama mbok siapa ??”. “Nama saya Ningsih”. “Panggilanya siapa mbok Ningsih ?”. “Terserah mas saja”. “Kalo manggilnya mbok Ningsih boleh nggak ?”. “Boleh mas, tapi jangan panggil saya mbok, saya kan belum nenek-nenek”, katanya sambil tertawa kecil. “Iya Ningsih kamu masih muda, cantik lgi”. “Ah mas bisa aja deh”. “Suami kamu pasti senang sama kamu”, ucapan ini tersirat untuk menanyakan statusnya karena biasanya disini orang kawin pada usia 20 tahunan. Cerita Sex Dewasa “Saya belum kawin mas”. “Ohh begitu toh”. “Ngomong-ngomong Ningsih sudah jualan jamu sejak kapan ??”. “Sudah 6 tahun mas”. “Ohh gitu toh mbak, ini mbak sudah habis”, sambil memberikan gelas yaang sudah kosong. “3000 mas”. Kemudian saya berdiri dan mengambil dompet saya di kantong dan mengambil selembar 5000. “Ini mbak”, sambil menyodorkan uang kepadanya. Pada saat dia menerima uang pembayaranku, dengan sengaja saya menyenggol tangannya. Woww halus sekali. “Ini mas kembaliannya”. Kembali saya menyenggol tangannya hanya sekedar ingin merasakan halusnya tangan Ningsih penjual jamu tersebut. Lalu dia mulai berjanjak pergi & menjajakan dagangannya ke tempat lain. Keesokan harinya, saya ingin bertemu dia lgi sehingga saya kembali menunggu di teras rumah di pagi hari. Cukup lama saya menunggunya sekitar setengah jam batang hidungnya belum jga terlihat oleh mataku. Dengan rasa bosan ketika menunggu saya kemudian masuk ke dlm rumah. Sekitar 3 jam kemudian terdengar suara ketukan di pintu depan kemudian saya buka pintunya dan ternyata yang datang adalah si Ningsih. “Mas Andry, jamunya lgi nggak ?”. “Wahh… dari tadi sudah saya tunggu-tunggu kok nggak datang”. “Iya mass tadi saya lgi nganter anak saya ke sekolahan”. Kemudian saya binggung sejenak, “Belum kawin kok punya anak sih ?” gumamku dlm hati. Kemudian saya ajak ke dalam rumah. “Ayo mbak masuk aja”. “Terima kasih mas”. Kemudian dia langsung masuk kerumah saya & melepaskan sandal kumalnya di depan. “Eh.. ehh.. Ningsih gak perlu dibuka sendalnya !”. “Nggak papa mas nanti ngotorin lantai mas aja”. Kemudian dia masuk kerumah & duduk beralas ubin. “Ehm Ningsih kok duduk disitu sih ?”. “Kan kebiasaan saya begini mas, masa tukang jamu duduk di kursi, kan nggak sopan ??”. “Ini kan di ruang tamu jdi nggak apa-apa ayo duduk disini”, kataku sambil menepuk sofa. Kemudian dia duduk di sofa. “Nah gitu dong nanti kalo duduk di lantai masuk angin lo…”. “Iya mas”. “Oh ya Ningsih, kemarin minumanya bikin saya sehat & bertenaga”. “Makasih mas, mas mau minum itu lgi ??”. “Iya Ningsih”. Kemudian dia mulai meracik ramuan minumannya. Tapi perbincangan kami membuatnya berhenti sebentar-sebentar. “Ningsih, biasanya yaang laku itu jamu apa?”. “Oh, biasanya jamu buat perempuan sama jamu kuat mas”. “Jamu buat perempuan itu apa aja?”. “Jamu pembesar & pengencang payudara dan pantat, kulit putih dan mulus, & jamu rapet mas. Biasanya pagi-pagi saja sudah laku mas”. Ternyata mendengar pembahasan yaang seperti ini membuat penis saya sudah berdiri separo. “Oh gitu toh, pantesan yaang punya cantik sekali”. “Ah mas bisa aja deh”, katanya tersipu malu. “Abis itu tetek kamu jga besar, pasti sering minum jamunya ya”. “Ah mas… ngga enak loh didengar orang”. “Tenang mbak, santai saja di sini cuman kita berdua, tapi yaang tadi beneran lo mbak”. “Oh itu gara-gara saya harus minum tiap hari mas”. “Kok harus ??”. “Iya karena kalau rasanya beda berarti racikannya beda mas & hasilnya jga beda mas”. “Oh gitu toh, ngomong-ngomong tadi mbak ini janda ya ?”. “Nggak mas”. “Punya anak angkat ??”. “Nggak mas, kok pertanyaannya seperti itu sih?”. “Aaa.. anu mbak, saya binggung katanya nganter anaknya kesekolah kan kemarin mbak bilang belum nikah”. Entah dengan sengaja atau tidak, dia menumpahkan air jamunya ke lantai. “Maaf mas, nggak sengaja”. “Nggak saya yaang minta maaf, saya sudah lancang bertanya seperti itu, saya mau ngambil pel dulu”. Kemudian saya mengambil pel lantai di sudut ruangan & membawanya ke ruang tamu. “Udah mas saya aja ngelap”. Sebenarnya saya ogah-ogahan, jdi langsung saya memberi pelnya ke Ningsih. “Ini Ningsih”. Kemudian dia langsung menjongkok di hadapan saya & mengelap. Ini adalah kesempatan emas melihat payudaranya. Maju mundur, maju mundur terlihat bukitnya bergoyang dengan indah. Tetap saja putingnya tidak kelihatan, hanya melihat separuh dadanya sudah cukup bagiku. Setelah itu dia kembali meracik ramuan jamunya. “Sebenarnya begini mas, kisahnya memalukan mas. Saya pacaran dengan laki-laki di desa terus main gituan sama dia, begitu mendengarkan saya hamil dia malah melarikan diri”. “Waduh… maaf Ningsih saya tidak tahu”. “Udah mas nggak papa, semuanya sudah terjadi nggak bisa kembali lgi, lagipula ini jga salah saya, ini mas jamunya”. “Iya makasih”. Kemudian saya mengambil gelas penuh jamu itu dari tangannya. “Saya jdi kepikiran mas”. “Udah Ningsih, itu kan sudah masa lalu”. Kemudian saya meneguk jamunya kembali. “Mas, Ningsih mau tanya sama mas. Emang mas udah pernah main gituan ya ??”. “Iya sudah, emang kenapa Ningsih, kok tiba-tiba tanya begitu ?”. “Nggak mas emang nggak takut hamil”, rupanya gadis ini gapsek gagap seksual. “Mas kan punya ilmu biar nggak hamil”. “Ah mas bisa aja deh…”. “Beneran, mas nggak bohong”. “Trus kesakitan nggak mas ??”. “Enggak, malah mau lgi”. “Ah mas bohong ah”. “Iya beneran”. “Mas keliatan bohongnya, buktinya dulu saya begituan sakit”. “Emang sama mantan pacar kamu diapain ??”. “Dulu pacarku pernah remas-remas itu saya, sakit mas, terus dia nunjukin itunya, saya ngeri mas ada bulunya kriwil-kriwil hiii”. Saya tertawa mendengar apa yaang diceritakannya. “Terus gimana Ningsih ?”. “Dia masukin itunya ke ini saya mas, perih banget mas. Trus pas dikeluarin ada darahnya mas, trus saya jga pernah ngeliat orang begituan mas di mobil. Begitu laki-lakinya cium dileher, perempuanya mangap-mangap mas, trus lehernya merah mas. Saya jdi takut padahal ibu-ibu yaang beli jamu suka ngobrol katanya sama suaminya begituan senang banget”. “Itu tandanya perempuanya keenakan Ningsih, terus yaang dikatain ibu-ibu itu bener Ningsih”. “Tapi kok saya sakit, apa saya kelainan mas ??”. “Nggak, kamu nggak kelainan, pacar kamu ayang kelainan. Mas bisa buktiin kalo begituan itu enak”. “Nggak ah mas, nanti anak saya jdi dua deh, susah mas”. “Lho… kan tadi mas sudah bilang, mas kan punya ilmu biar nggak hamil”. “Bukan ilmu hitam kan mas ??”. “Iya dong, gimana, mau nggak ??”. “Nggak mas, trima kasih nawarin”. “Eh Ningsih, mas nggak nawarin dua kali lho, mas janji kamu nggak hamil dan nggak sakit seperti yaang kamu lakuin sama pacar kamu”. “Gimana ya mas ?”. “Udah bilang ya aja susah banget, mas bikin kamu keenakan bahkan mau lgi”. “Tapi mas janji ya, kalo nggak mas saya laporin ke polisi lo mas”. “Iya”. Kemudian dia mengangguk-angguk kecil. berarti sudah ada lampu hijau buat saya. Kemudian saya mendekatinya dengan duduk di sampingnya sambil berusaha mendekatinya. Tapi dianya bergeser menjauhiku terus-menerus, tapi akhirnya dia dipojok jga. Cerita Seks “Ningsih, kalo kamu minggir terus, kamu nggak dapat enaknya nanti”. “Saya ndredeg deg-degan mas”. “Kalo gitu kamu merem ya”. Ketika dia meremkan matanya saya mendekatkan bibir saya ke mulutnya. Kemudian saya mencium bibir merekahnya itu setelah itu saya melepaskan bibir saya. “Gimana Ningsih?”. “Enak mas”. “Ini ada yaang lebih enak, caranya nanti mulut kamu kebuka terus lidah kita ketemu”. “Iih mas jijik”. “Kamu kan belum rasain, kamu coba dulu, pasti ketagihan”. Kemudian dia membuka mulutnya, seketika itu saya memiringkan kepala saya dan mendekatkan kepala saya & kami melakukan french kiss. “Hhmpphh…hmpph…”, katanya yaang membuatku bergelora. Rupanya tangannya memeluk keras punggungku seakan-akan tidak ingin melepaskanku. Kemudian terasa jga payudaranya & putingnya di dadaku. Kontan saja penisku naik dan sudah menempel di pinggangnya. Tanganku jga dipunggungnya juga merayap-rayap dan tangan saya Turun ke bokongnya yaang bulat itu. Tak puas dengan bibir sensualnya itu, saya naik ke telinganya. Telinganya saya gigit-gigit kecil & lidah saya dengan nakalnya saya masukan kelubang telinganya & tercium aroma shamponya. “Mas, geliii mas uhh… sshhh… ahhh…”. Cukup lama saya bermain dengan telinganya kemudian saya turun ke lehernya dan menggigit kecil lehernya. “Hhmmpph… ahh… uhh…”. Desahanya berulang kali & makin lama makin keras. Tangan saya yanag tadi di pantatnya sekarang sedang membuka kancing bajunya. “Sshhh mas apa-apaan nih ? ahh… uhhh… jangan mas… ochhh…”. Tetapi saya terus melanjutkannya sambil menggigit-gigit kecil lehernya, setelah semua kancingnya terbuka, “WOWW FANTASTIS !”. Tertampanglah sepasang buah dada sempurna!, tidak menggantung, bulat, besar, montok seperti buah semangka yaang sudah siap untuk dipanen. Lebih besar daripada pembatuku yaang sering ku garap. Kemudian saya turun di dadanya dan membenamkan muka saya diantara dua bola berpuncak itu. Kedua tangan saya pun memegang kedua payudara yaang indah itu dan menjepitkannya ke muka saya. Ohh lembutnyaa, muka saya seperti dipijit-pijit, kemudian setelah itu saya mulai meremas-remas payudaranya. “Oochhh… mass geli aduh ahhh…”, katanya bertubi-tubi. Kemudian saya mulai mengemut payudara kanannya & tangan kiriku meremas gunung satunya. Saya mulai menggigit putingnya yaang sudah menegeras & menyedot payudaranya dengan kekuatan vacum cleaner. “Mas ngilu ahh… enak… terus mas ouch ouch”, desahanya sambil menggelinjang tak karuan. Setelah cukup lamaa kemudian saya berpindah kepayudara kirinya & tangan kanan saya meremas payudara kanannya yang basah terkena air liurku. Bedanya di payudara kiri terasa lebih keras dari pada yang kanan, saya pun sangat bersemangat. Kemudian setelah itu kedua tangan saya turun lagi dan menurunkan resletingnya di belakang celananya. Kemudian setelah itu saya melepaskan kancingnya & terlihatlah sebuah pemandangan yaang nggak kalah serunya sama bukitnya. Terlihat pahanya mulus tak berbulu dan saya mulai mengelus-elus kedua tangan saya di pahanya. rupanya dia kegelian, “Mas geli mas uhh”, katanya sambil bergoyang. Setelah itu saya menurunkan celana dalamnya yaang berwarna merah muda & ada simbol talinya berwarna merah yaang terlihat sudah basah di depannya. “Mas jangan mas”. Tapi tidak saya hiraukan perkataanya dan saya turunkan CD-nya dan terpampanglah sebuah vagina yang sudah basah. Menurutku Vaginanya lucu kalau sudah menggembung dengan warna pink merekah serta dihiasi asesoris bulunya yang tipis dan hitam itu. Setelah itu hidungku saya benamkan di lubanga vaginanya yaang dahsyat itu. “Eh mass mau diapain mass… ? ahhh mas geli mass uhh… ouch… ouch…”. Saya gesekan ke atas & ke kiri. Setelah itu, giliran lidah saya yaang beraksi divaginanya. Saya memasukan lidah saya dan menggerayapi vaginanya. dia berdesah lebih keras lgi. “Mas ach..ach terus mas”, katanya sambil menjambakku. Kemudian akhirnya saya menemukan klitorisnya. Desahan nya lebih keras lgi. “Mas, terus mas… jangan berhenti mas… terus ahhhhh… ahhhhh…”. Kemudian setelah beberapa menit, “Mas mau pipis mas”. Setelah berselang beberapa detik dia memuncratkan cairannya ke muka saya. “Mas maaf, nggak sengaja pipis dimuka mas, habis gak nahan mas”. “Nggak papa kok”. Saya yaang saat itu masih berpakaian lengkap langsung saya buka sampai telanjang bulat. Rupanya dia ketakutan setelah melihat punya saya yaang dihiasi bulu-bulu hitam. “Mas saya takut mas…”. “Udah, nggak papa kok, sekarang kamu emut kontol saya”. “Di emut mas ??”. “Iya diemut”. “Nggak mau ah mas, jijik mas”. “Lho kan tadi saya emut itu kamu, masa punya saya yang diemut kok nggak mau”. “Jorok mas, kan itu buat pipis”. “Tenang Ningsih, saya kalo cebok selalu pake sabun, terus jembutnya saya shampoin kok, tenang aja rah”, kataku menyakinkan dia. Setelah mendengarkan perkataanku akhirnya dia mulai mendekatakan mulutnya meskipun masih takut. “Ayo Ningsih, pegang punya saya”. “Iya mas”. Tetapi tangannya hanya di keatas kan tidak menyentuhnya, karena tidak sabar saya menggapai tangannya & langsung saya dekatkan tangannya ke penisku dan saya tuntun tangannya untuk mengocok penis saya. Lalu kepalanya saya pegang dan saya dekatkan ke penis saya rasanya enak sekali. Walaupun awalnya rada sakit karena terkena giginya tapi lama-kelamaan teratur. Rasanya dikocokin sama orang yaang biasa megang botol jamu lebih enak & nyaman seperti pengocok profesional. Gerakan maju mundurnya sangat sempurna & berirama. “Aahh… Ningsih terus, kamu pintar ahh… terus Ningsih uhhhh…”, erangku saking enaknya. Beberapa menit kemudian, “Ningsih saya ingin keluar… aahhh…”. Dan akhirnya, “Croottt… crooottt… croottt…”, saya mengeluarkan mani saya dimulutnya karena lupa memberitahukannya. “Mas kok di mulut saya sih mas ??, kan jijik tau…”, katanya sambil membuang mani di mulutnya. “Udah di telen aja”. “Mas jgn sembarangan dong, masa ditelen ??”. “Kamu tau nggak, itu isinya protein semua, bahkan khasiatnya bisa ngalahin jamu kamu”. “Ah mas kerjaannya bohong aja”. “Mas nggak bohong, beneran lohh”. “Kalo tau gitukan nggak saya buang mas, kalo gitu sekali-sekali dimasukin botol aja mas biar buat campuran jamu saya”. “Ada-ada saja Ningsih ini”. “Ningsih tolong bikinin jamu penambah tenaga biar mas kuat”. “Iya mas”. Kemudian dia mulai mengeluaran gelas & mulai meracik ramuan jamu kuat. Saya pun tidak tinggal diam langsung saja saya duduk dibelakangnya dan kedua tangan saya memilin-milin putingnya. “Mas, nanti tumpah loo”. Tapi tidak saya hiraukan malah saya sambil cium tengkuknya. “Mas geli mas mau tumpah lo mas”. Setelah jamunya jdi saya suruh Ningsih memasukannya ke mulutnya tapi tidak ditelan. Lalu saya suruh berbalik badan & kami melakukan french kiss lgi dan mentransfer air jamunya ke mulut saya. Setelah jamunya habis saya telan, saya meremas payudaranya. Efek dari jamunya dahsyat, setelah beberapa detik meminumnya, badan saya terasa panas & penis saya berdiri lagi. Setelaj kuperhatikan kontoku ternyata urat-uratnya terlihat lebih menonjol dibanding sebelumnya & saya suruh Ningsih untuk tiduran. “Ningsih, kamu siap ya”. “Iya janji beri saya kenikmatan tapi jgn beri saya anak ya mas”. “Iya”. Awalnya saya menggesek-gesekan terlebih dulu kontol saya ke sekitar lubangnya dan bermain-main sejenak di area itu. “Mas enak mas… udah mass masukin saja mass… ahhhh…”. Saya mulai memasukin liang surgawinya yaang sangat kecil itu. Bayangkan, wanita yang meminum jamu rapet selama bertahun-tahun & tidak pernah behubungan pasti sangat kecil dan mengalahkan lubang orang perawan. Tadi hampir saja saya tidak bisa melihat lubang kecilnya itu dibalik jembutnya. Sehinggga saya jga sedikit kesusahan karena terlalu sempit dengan perlahan-lahan saya akhirnya berhasil memasukan seperempat dan perlahan-lahan akhirnya penuh jga. Setelah semuanya sudah masuk baru saya tancap gas dengan gaya konvensional, saya mulai menjalankan kontak sexual. “Aah… ah… ah… uh… mas… och… ouc… yess… ochhhh… ahhhh… terus… mas… ahhh…”, desahannya yaang mengundang birahi siapapun yaang mendengarkanya. enak sekali dijepit dengan vagina super sempit ini. Enak sekali rasa empotan memeknya. Melihat payudaranya yaang jga bergerak naik-turun menambah semangatku untuk memuaskannya. Setelah sepuluh menit dengan gaya konvensional, saya minta kepada Ningsih untuk berposisi doggy style. Sensasi yang berbeda dengan gaya ini, ini adalah posisi paling enak dengan bakul jamu ini. Tangan saya turu meremas pantatnya yaang semok itu & sesekali memukulnya, dan juga saya memegang rambutnya & menariknya seperti naik kuda. “Yes… yess… ah… ah… enak terus Ningsih…”. Genjotannya WARR BIASA pijatanya yaang memijat kontolku enak sekali dan beberapa menit kemudian si Ningsih akhirnya orgasme jga. Setelah itu saya capek menggoyangkan pinggang saya, saya suruh Ningsih sekarang untuk posisi woman on top WOT. Sambil tiduran dengan Ningsih diatas saya sambil bergerak keatas-kebawah tangan saya meremas payudaranya yang extra besar & extra empuk. Beberapa menit kemudian saya ingat janji saya pada Ningsih, ketika saya merasakan lahar putih panas saya akan muncrat maka dengan cepat kilat saya melepaskan kontol saya dari memek Ningsih. Tidak beberapa detika kemudian mani saya muncrat di lantai. Kami berdua menghentikan permainan ini karena permainan kami cukup lama, gara-gara pengaruh jamu kuatnya Ningsih bahkan Ningsih orgasme hingga 3kali. “Gimana Ningsih, enak kan ??”. “Iya mas, betul kata mas”. “Lain kali kalo kamu mau kamu tinggal ke rumah saya kalo sedang liburan kesini”. “Iya mas, terima kasih ya mas”. “Iya”. Kemudian kami saling bericiuman. “Mas, saya hampir lupa, jamu sehat sama jamu kuat jadinya 7000 mas”, masih aja ingat jamunya. “Ini Ningsih kamu saya kasih bonus jadi 50ribu”, memang disini uang saja sudah dibilang banyak. Cerita Sex Setelah ini kami sering kontak fisik baik dirumahnya ketika anaknya kesekolah maupun dirumah saya dan tidak lupa saya kasih uang buat bayar sekolahan anaknya. Kadang-kadang kami sering threesome dengan pembantuku. >>> BANDAR CEME <<< Agen Poker Online Bandar Ceme Domino qq Online Terpercaya Promo Bonus Special Bonus Chips Turnover Mingguan Bonus TO Turn Over 0,3% Setiap Minggunya Bonus Referal 10% Bonus New Member 10% Minimal Deposit Minimal Deposit Cukup Rp Bonus Hadiah Domino QQ 5X Lipat Namaku Ratih, umurku 18 tahun. Tinggiku hanya 158cm tidak begitu tinggi dan cukup langsing. Menurut orang-orang sekitarku aku memiliki paras yang cantik dan menarik, selain itu dadaku cukup padat dan montok dengan ukuran 36A. Cerita Dewasa Terbaru - Setahun yang lalu aku menikah dengan Deden, seorang buruh tani yang belum memiliki pekerjaan tetap. Meski demikian, aku sangat menyayangi Deden apa adanya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, aku bekerja sebagai penjual jamu gendong keliling, di desa tempat tinggalku daerah Jawa Tengah. Aku tidak sampai hati memaksa Deden untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga seorang diri, sehingga dari pagi hingga sore aku bekerja tanpa mengenal lelah. Belum lagi tanggunganku terhadap Ibuku yang sudah lanjut usia dan mulai sakit-sakitan. Tapi apa mau dikata, semua ini demi keadaan yang lebih Dewasa Terbaru - Saat ini aku sudah hamil 4 bulan, perutku sudah mulai membesar meski belum begitu terlihat. Deden pun semakin perhatian, ia sering berangkat bekerja lebih siang untuk membantuku membuat jamu yang akan kujual. Aku senang, meski begitu aku tetap menyuruh Deden bekerja tepat waktu karena aku tidak mau upahnya dipotong hanya karena terlambat. Kami berdua sangat rukun meski keadaan ekonomi kami cukup Seks Terbaru - Seperti biasa, pagi-pagi aku berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan daganganku. Semua tersusun rapi di dalam keranjang gendong di punggungku. Sampai rumah aku racik semua bahan-bahan tadi dalam sebuah kuali besar dan aku masukkan dalam botol-botol air mineral ukuran besar.“Wah, rajin sekali istriku.” Deden menyapaku dan memberikan sebuah kecupan hangat di keningku. Aku pun membalasnya dengan ciuman di pipinya sebelah kanan.“Sudah mau berangkat ke ladang Pak Karjo?” Tanyaku. “ Iya, mungkin sebentar lagi, hari ini ladangnya akan ditanam ulang setelah kemarin panen.” Mungkin nanti aku tidak bisa mengantarmu sampai ujung jalan karena Pak Karjo akan marah jika aku sampai terlambat.” Jawab suamiku.“ Tidak apa-apa, ini semua kan demi keluarga kita.” Aku meyakinkannya sambil mengelus pipinya.“Tapi nanti hati-hati Ratih, ingat kamu sedang hamil. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan anak kita.” Iya, suamiku.” Jawabku mengakhiri obrolan kami. Sebentar saja suamiku minta pamit padaku untuk segera berangkat ke ladang Pak Karjo. Tak lupa aku memberikan rantang berisi makanan yang tadi telah aku Seks Terbaru - Setelah sedikit berbenah, akhirnya semua jamu sudah aku siapkan dan sudah aku masukkan ke keranjangku. Waktu juga sudah menunjuk pukul berarti sudah saatnya aku mulai menjajakan jamu. Sebelumnya aku siap-siap dahulu dengan mengenakan kaos pendek warna putih dan rok selutut. Aku gendong keranjang berisi bermacam-macam jamu, aku kaitkan dengan selendang dengan tumpuan diantara dua payudaraku. Sehingga dadaku nampak menonjol sekali, belum lagi bawaan jamu yang cukup berat yang membuatku sedikit membusung hingga mencetak dengan jelas kedua dadaku. Setelah semuanya siap, aku segera berangkat berkeliling menjajakan jamu, tak lupa aku mengunci pintu depan dan belakang rumah warisan ayah Deden. Setiap hari rute perjalananku tidaklah sama, aku selalu mencari jalan baru sehingga orang-orang tidak akan bosan dengan jamu buatanku. Karena setiap hari aku bertemu dengan orang yang berbeda. Kali ini aku berjalan melewati bagian selatan desaku. “ Jamu, Jamuuu.” Begitu teriakku setiap kali aku melewati rumah penduduk. “ Mbakk, Mbakk, Jamunya satu.”Teriak seorang wanita.“Mau jamu apa mbak?” tanyaku. “ Kunir Asem satu gelas saja mbak.” Pintanya. Segera aku tuangkan segelas jamu kunir asem yang aku tambahkan sedikit gula merah. Setelah itu aku berkeliling menjajakan jamu kembali. Siang itu begitu terik, hingga kaosku basah oleh keringat. Tapi aku tak peduli, toh penjualan hari ini cukup lumayan. Paling tidak sudah balik modal dari bahan-bahan tadi yang melangkah menyisir hamparan sawah dengan tanaman padi yang sudah mulai menguning. Memang mayoritas pekerjaan penduduk di Daerah tempatku tinggal adalah petani. Sehingga mulai dari anak-anak hingga dewasa sudah terbiasa dengan pekerjaan bercocok tanam. Aku melanjutkan perjalananku dan melewati sebuah gubuk sawah dimana para buruh tani sedang beristirahat karena sudah tengah hari. Belum sempat aku menawarkan mereka jamu, salah satu dari mereka sudah memanggil. ”Mbak, mbakk, jualan apa mbak?” tanya salah seorang dari mereka. “Anu, saya jualan jamu mas, ada jamu kunir asem, beras kencur, jamu pahitan, dan jamu pegel linu.” Jawabku sambil menunjukkan isi keranjangku.” Ohh, kalau begitu saya minta beras kencurnya satu mbak.” kata salah seorang dari mereka. Segera kuturunkan keranjang bawaanku dan memberikan semua ada bertiga, salah satu dari mereka sepertinya masih smp. Aku duduk di pinggir gubuk tersebut. Sembari beristirahat dari teriknya siang hari. Mereka mengajakku berkenalan dan mengobrol sembari meminum jamu buatanku. “wahh, sudah berapa lama mbak jualan jamu?” Tanya Aji yang memiliki tubuh kekar dan hitam. “ kurang lebih setahun mass, ya sedikit-sedikit buat bantu orang tua.” jawabku sekenanya. “wah sama dengan dewo, dia juga rajin membantu orang tua.” Potong Abdul yang kurang lebih seumuran Aji, sedangkan dewo adalah yang paling muda diantara mereka. “Yaa, mau gimana lagi mas, kalau nggak begini nanti nggak bisa makan.” Jawabku lagi. “ Mbak tinggal di desa seberang ya?” tanya dewo. “Iya mas, tiap hari saya berkeliling sekitar desa jualan jamu.”Ooo, pantas kok saya belum pernah liat mbak.” Jawab dewo lagi. Lama kami mengobrol ternyata mereka hampir seumuran denganku, Aji dan Abdul mereka berumur sekitar 20-an tahun, sedangkan dewo masih 14-an tahun. Obrolan kami semakin lama hingga membuatku lupa waktu.“ wah, mbak kalo jamu kuda liar ada nggak ya?” Tanya Aji. “ wahh, mas ni ngaco, ya ndak ada to mas, adanya juga jamu pegel linu.” Jawabku sambil sedikit senyum. “Waduhh, kok nggak ada mbak? Padahal kan asik klo ada.” Jawab Abdul sambil terkekeh-kekeh. “Asik kenapa to mas?” Tanyaku heran. “Ya supaya saya jadi liar kayak kuda to mbak.” Jawab aji sembari meletakkan gelas di dekat keranjangku kemudian duduk di sampingku. Posisiku kini ada diantara Aji dan Abdul, sedangkan Dewo ada dibelakangku. Rupanya dewo diam-diam memperhatikan tubuhku dari belakang, memang BH ku saat itu terlihat karena kaosku yang sedikit basah oleh keringat dan celana dalamku yang sedikit mengecap karena posisi dudukku di pinggir gubuk. Tapi aku tidak tahu akan hal ini. “wah panasnya hari ini, bikin tambah lelah saja.” Abdul berkata sambil tiduran di lantai gubuk itu. Saking keenakan tiduran tanpa terasa ia menggaruk-garuk bagian kemaluannya. Aku pura-pura tidak melihat, dalam hati aku berpikir,”Dasar orang kampung tidak tahu malu.” Saat itu Panas semakin terik, sedangkan di gubuk sungguh sangat nyaman dengan angin yang semilir, tidak terasa aku pun mulai mengantuk. Mungkin karena tadi aku bangun pagi sekali sehingga aku belum sempat untuk beristirahat. Aji pun hanya bersandaran pada tiang kayu di sudut gubuk. Dewo juga sama seperti Abdul, tiduran di lantai dengan kepala menghadap ke arahku. Aku menghela nafas, mengeluh karena panas tak juga usai. Bukannya aku tidak mau berpanas-panasan berjualan, tapi mengingat kondisiku yang sedang hamil aku takut terjadi sesuatu dengan janinku.”Wah, kok ngelamun aja to mbak? Cantik-cantik kok suka ngelamun, memang ngelamunin apa to mbak?” Kata Abdul mengagetkanku.” A..anu mas saya cuma mikir kok panasnya tidak kunjung reda.” Jawabku.”Wah, memangnya kenapa to mbak… tinggal ditunggu saja kok nanti juga tidak terik lagi.” Kata dewo dari belakangku. “Ya gimana mas, kalau terus seperti ini nanti daganganku tidak laku, aku bisa rugi mas.” Jawabku sambil mengamati langit yang sangat terik. “ Sudah mbak, tenang saja, kalau rezeki nggak akan kemana kok.” Hibur mas Aji. Tidak terasa aku semakin mengantuk. Semilir angin yang ditambah dengan suasana ladang sawah memang sangat nyaman. Tak terasa aku pun mulai memejamkan mata sembari bersandaran pada keranjang dagangan yang aku letakkan disampingku. Cukup lama aku ketiduran, hingga aku terbangun karena ada sesuatu yang menyentuh pantatku. “aaaaw apa-apaan ini!!?” Aku terbangun dan kaget ketika mengetahui tangan dan kaki sudah diikat menggunakan tali tambang kecil dan aku berada di dalam ruangan yang sepertinya ada di ruang peralatan tepat disamping gubuk tadi. Ternyata tangan dewo yang menggerayangi pantatku dan meremas-remasnya dengan kasar. “Sudah diam! Nanti aku beli semua jamu milikmu dan sebagai bonusnya aku minta jamu milikmu yang indah itu.” Kata Aji sambil meremas payudara sebelah kiri milikku dan tertawa cenge-ngesan. Aku meronta-ronta minta tolong dan mencoba untuk melepaskan ikatan pada kaki dan tanganku. Tapi tenagaku tidak cukup untuk menolongku dari situasi ini.”Ampunn mass, saya sudah menikah, nanti suamiku bisa menceraikanku.” Aku memelas dengan harapan mereka dapat berubah pikiran.”Oh, ternyata kamu sudah tidak perawan toh, tapi tubuhmu masih sempurna.” Bisik abdul sambil meniup telingaku. Darahku serasa berdesir, dicampur rasa ketakutan yang mendalam. Dalam hati aku berpikir,”bagaimana dengan Deden, aku takut, bagaimana dengan janinku, bagaimana kalau aku diperkosa.” Berbagai pertanyaan terus menghantui pikiranku saat itu.“ JJangann mass, jangan, aku sedang haid, jadi tubuhku kotor.” Aku mencoba untuk mengelabui mereka. Setelah itu mereka bertiga berhenti menggerayangiku dan saling memandang satu sama lain. “Yang bener kamu sedang Haid? Wah Sial bener aku hari ini!” Jawab Abdul kesal. “ iiya mas, sudah dua hari ini aku haid, jadi sedang banyak-banyaknya, tolong biarkan aku pergi.” Aku memohon pada mereka.“ Ya.. ya sudahlah, mungkin kita sedang apes.” Kata Aji. Namun Dewo yang masih berumur 14 tahun ini tidak memperdulikan ucapanku, dia cukup senang meremas-remas pantatku. “ Sudah wo, dia lagi haid, kamu mau apa kena darah?” Kata Aji pada dewo. Dewo tetap tidak menghiraukannya. Justru ia semakin kencang meremas pantatku dan semakin kebawah menuju selangkanganku. Posisiku yang sambil tiduran membuat rok ku sedikit terangkat hingga celana dalam putihku terlihat. Dewo yang saat itu sedang meraba-raba pantatku rupanya tidak menyia-nyiakan hal ini, dibukanya rokku semakin keatas, “ Mana? Tidak ada darah kok.” Kata Dewo. Sontak ucapan dewo mendapat perhatian dari Aji dan Abdul. “ Mana woo, jangan bohong kamu.” Kata mereka serempak. Kemudian Aji mengangkat rok dan menyentuh celana dalamku. “Kamu bohong!” dan PLakkk! Sebuah tamparan tepat mengenai wajahku. “Aaa Ampun mass, ampunn, Aku sedang hamil mass.” Aku semakin memelas dan ketakutan. “Ahh, mau pake alasan apa lagi kamu!” Abdul membentakku dan merobek bajuku, hingga aku hanya mengenakan BH warna hitam dan rok putih selutut. Aji melepaskan ikatan pada tangan dan kakiku. “Sekarang mau lari kemana kamu?! Memangnya kamu sanggup melawan kami bertiga?” Dewo menantangku, dengan cepat ia membuka baju dan celana pendeknya hingga hanya tersisa celana dalam warna coklat. Aku tersentak dan kaget, juga kulihat penis dewo yang sudah membesar hingga sedikit mencuat ke atas celana dalamnya. Aku merangkak menuju sudut ruangan itu, aku menggedor-gedornya dengan harapan ada seseorang yang mendengar. Tapi tindakanku justru membuat mereka semakin bernafsu untuk segera menikmati tubuhku. “Mau kemana kamu, disini tidak ada orang lain kecuali kami bertiga hahaha.” Aji senang sekali melihatku hanya mengenakan BH dan Rok yang sedikit tersingkap. “ mass ampunn, aku sedang hamil, nanti suamiku bisa membunuhku.” Tubuhku merinding dan sesekali aku berteriak minta tolong. “wahaha, aku sudah tidak percaya lagi dengan ucapanmu! Kalau suamimu ingin membunuhmu, ceraikan saja! Setelah itu kamu bisa jadi WTS sepuasnya.” Kata abdul sambil mendekatiku. Diraihnya kedua tanganku dan membuatku sedikit berdiri. Srakk, Abdul merobek rok ku dan melemparnya ke arah Dewo. “Itu wo, buat kenang-kenangan.” Kata abdul. “ haha, iya mas, nanti aku pajang di rumah.” Kata dewo cengar-cengir. Kini tubuhku sudah setengah bugil. Tanganku secara naluri menutup dada dan selangkanganku. “Wah bener-bener, ini namanya rejeki nomplok.” Abdul menciumi leherku yang putih, dibuatnya tubuhku merinding dan aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku menghindari jilatan liar lidah Abdul. Ciuman Abdul semakin turun mengarah pada dua gunung kembar milikku. Aku tak dapat mengelak, tanganku di pegang abdul dan diangkatnya keatas. Abdul semakin liar menjilati dadaku yang masih terbungkus BH, ia berpindah-pindah dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Hingga ia kemudian menjilati ketiakku. “ aaa, ampun mass, ampun, too.. tolong nghh.” Aku tidak dapat berbohong kalau kelakuan Abdul membuat birahiku naik dan tubuhku menjadi sedikit sedikit dorongan, Abdul menjatuhkanku di tengah ruangan dan kait BH ku terlepas. Aku sudah tidak bisa lari dari mereka, kini yang ada di dalam pikiranku hanya janin di dalam perutku, aku menyadari semakin aku melawan maka mereka juga akan semakin kasar terhadapku. Aku terdiam, tak melakukan perlawanan, bahkan berteriak pun tidak. Air mata mulai menetes membasahi pipiku. Isak tangisku beradu dengan tawa dari mereka bertiga. Tubuhku lemas, antara takut dan pasrah menjadi satu. Dengan kedua tangannya Abdul membalikkan badanku hingga kini terlentang memperlihatkan Paha dan Payudaraku yang sudah sedikit terbuka. Mereka bertiga berdiri diatasku sambil cengengesan, rupanya Aji juga sudah melepas celananya diikuti dengan Abdul. Aku sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi sebentar lagi. Dewo yang sudah siap dari tadi telungkup dari atasku, tangannya mulai bermain di telingaku sedangkan kepalanya terus memburu bibirku. “mmpff… mmpff.” Dewo menciumku dengan ganas, aku hampir tidak bisa bernapas dibuatnya. Sambil tetap berciuman dia menggapai tanganku dan mengarahkannya ke penisnya yang sudah membesar. Dituntunnya aku untuk meremas-remas buah pelirnya yang kini ia berganti posisi dengan sedikit nungging. Aku pun menurut saja, aku remas-remas bagian buah zakar sampai ke dekat bagian anus yang masih tertutup celana dalam yang sudah usang. Tidak berapa lama Aji sudah berada di paha bagian kananku. Ia sudah telanjang, kini ia menindih pahaku diantara selangkangannya, hingga dapat kurasakan penisnya yang besar dan berotot menggesek-gesek pada pahaku yang mulus. Tangan Aji mulai bermain di dadaku, sambil sesekali ia menjilat bagian perutku. “nggghhh uaa mppff.” desahanku membuat mereka berdua semakin liar memainkan lidahnya di tubuhku. “ngghh, ahhh, mmppff.” sambil tetap berciuman desahanku tak henti-hentinya keluar. Memang harus kuakui meski dari rohani aku menolak, tapi tubuhku tidak dapat menolaknya dan aku rasakan vaginaku mulai basah oleh lendir kewanitaanku. “Heh! Minggir-Minggir!” Biar aku yang pertama merasakan tubuhnya.” Teriak Abdul. “Aku kan yang mendapatkan ide ini, jadi aku yang berhak untuk memulainya, awas-awas.” Tambahnya. Aji dan Dewo segera menyingkir dari tubuhku. Bak seorang raja, Abdul menindihku, dan kini penisnya yang sudah tidak dilapisi apapun tepat berada ditengah-tengah selangkanganku. “Gimana nona manis, sepertinya kamu juga keenakan ya?” Kata Abdul di depan mukaku. “Yang tadi itu belum pemanasan, baru tahap uji coba.” Ia semakin mendekat di wajahku. Seketika itu agus melepas BH ku, dan dengan liar putingku dimainkan. “nggg ahhh, aah, ah.” nafasku semakin tidak teratur. Dewo yang tidak bisa diam meraih tanganku dan mengarahkan ke penisnya lagi, lalu menyuruhku untuk mengocok-ocoknya. Aji pun tidak mau kalah, dari sisi yang lain ia memintaku untuk melakukan seperti apa yang kulakukan pada dewo menghilang dari hadapanku, rupanya ia turun dan kini ia tepat berada di atas daerah kemaluanku, dilebarkannya kakiku dan ia mulai menciumi vaginaku yang masih dilapisi celana dalam sambil tangannya memainkan putingku. Aku semakin bernafsu, tanpa kusadari aku mengangkat pinggulku agar ciuman Abdul pada vaginaku lebih terasa. Abdul tampaknya tahu kalau aku sudah sangat terangsang. Segera ia melepas celana dalamku yang sudah banjir oleh lendir dari vaginaku. Disibakkannya rambut kemaluanku dengan lidahnya. Kemudian Abdul mulai menjilati vaginaku dan sesekali menghisap klitorisku dan tangannya semakin liar bermain di kedua payudaraku. “ nggghhh, ahhh, aaaa mmmh mass.” Aku mengerang keenakan sambil menekuk kedua pahaku sehingga abdul lebih leluasa memainkan vaginaku. Aku benar-benar serasa melayang, dihadapanku kini ada 3 orang yang secara beringas memperkosaku. Aku sangat malu pada diriku, kenapa aku justru bisa menikmati keadaan ini, tapi tubuhku seolah-olah sudah menyatu dengan jiwa mereka. “mass ahhh, terus mass, enn enak.” Aku terus meracau tak karuan yang membuat mereka bertiga semakin bernafsu. Lidah Abdul Semakin liar menghisap-hisap vaginaku diiringi kocokanku pada batang kemaluan Dewo dan Aji. “ ahhhh ahhh, mass. lebih cepat mass.” aku mengerang dan ketika itu juga aku mengalami orgasme. Cairanku membasahi wajah Abdul namun ia terus menjilatinya hingga aku menggelinjang kekanan dan kekiri. Kini Abdul membangunkan tubuhku, dan memintaku untuk menjilati ketiga penis mereka. Aku seperti dicekoki, didepanku kini ada 3 rudal yang siap menjejali mulutku. Tanpa menunggu lama, aku masukkan penis mereka bergantian di mulutku, sambil tanganku memainkan batang kemaluan mereka. Mereka bertiga nampaknya merasa keenakan,”oohh.” Aji melenguh keenakan. Sekitar 15 menit aku memainkan penis mereka sambil terus yang sudah sangat terangsang mendorong tubuhku dan mulai memasukkan penisnya yang besar itu. “mmass.” aku menahan sakit saat penis Abdul menghujam vaginaku. Dengan sekejap seluruh batang milik Abdul masuk kedalam liang kewanitaanku. Tanpa basa-basi, Abdul mulai menggerakkan penisnya maju mundur. Sedangkan Aji dan Dewo menjilat-jilat dan menghisap payudaraku. Aku dikeroyok oleh 3 orang. Libidoku pun semakin meningkat setelah tadi aku mengalami orgasme. Aku memegangi kepala Aji dan Dewo sambil terus melenguh keenakan.“ Uhhh ahhh, umm. ahh.” Kata-kata itu yang terus muncul dari mulutku melihat perlakuan mereka terhadapku. Sekitar 10 menit kami melakukan posisi ini sambil bergantian Aji dan Dewo menciumi belum juga keluar, ia cukup kuat untuk ukuran lelaki seperti dia. Kini ia menyuruhku untuk nungging. Aku hanya menuruti perkataannya. “ Dul, gantian aku yang naikin dia.” Tanpa basa-basi Dewo mengarahkan penisnya ke arah vaginaku, kini posisiku berganti menjadi menungging sambil di genjot oleh penis Dewo. Penis Dewo tidak terlalu besar, bahkan hanya setengah milik Aji dan Abdul. Mungkin ini pertama kali baginya untuk merasakan liang vagina. Karena kulihat ia cukup lama sebelum seluruh batangnya masuk ke dalam vaginaku. “Uoogghh, uenakk tenann” Kata Dewo. Ia menggerakkan pinggulnya maju mundur mengikuti irama pantatku. Dewo cepat beradaptasi, Meski penisnya kecil, tapi gerakkannya sangat cepat, berbeda dengan Abdul yang menikmatiku dengan pelan. Aji berganti posisi, kini ia di depanku dan mengarahkan penisnya ke mulutku, kemudian ia memaju mundurkannya beriringan dengan genjotan Dewo. Abdul yang tadi menggenjotku kini asik bermain dengan putingku yang lumayan besar. Kami terus melakukan tarian kenikmatan ini, Dewo semakin cepat menggerakkan penisnya maju mundur,” Ahhh, masss, aaa, aku keluaaarr.” ummm, mmpfff.” Aku keluar untuk kedua kalinya. Begitu juga dengan Dewo, ia yang masih belum berpengalaman mengeluarkannya di dalam vaginaku, seketika itu juga ia langsung lemas. “ Wah, wo, parah kamu, masa kamu keluarin di dalem, kan jadi kotor,” kata Aji.” Aku saja belum sempat merasakannya sudah kotor sama peju kamu.” Tambahnya. “maaf mas Aji, aku kelepasan.” Ucap dewo. tampaknya dewo sudah lelah, ia kemudian berbaring dan sepertinya akan tidur. “Wah, dasar anak ini, habis enak langsung minggat.” Ucap Abdul. Abdul kemudian menggantikan posisi Aji dengan memasukkan penisnya ke mulutku. Sedangkan Aji kini berada tepat dibelakangku dengan posisiku yang masih tetap menungging. “Tahan ya, sakit sedikit tapi enak kok..” Seringainya padaku. Aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan padaku, tidak begitu lama ternyata ada sesuatu yang mencoba masuk melalui anusku. “ Nggghhh masss, sakitt, aa ampun mas.” Aku merasa kesakitan saat penis Aji yang besar mencoba menerobos anusku. “Ahhh, aaaw ashh, nnnhh.” Aku semakin tidak karuan merasakannya. Dengan sekuat tenaga meski sempat beberapa kali bengkok akhirnya penis Aji masuk ke dalam anusku,” nggg ahhh.” rasa sakitku pelan-pelan menjadi kenikmatan yang baru bagiku, karena baru kali ini anusku di jejali penis. “ hmmff Sempit banget , uahh.” Ucap aji keenakan, ia juga tidak kalah keenakan daripada aku. Aji sudah mulai terbiasa dengan ini, sesekali ia meludahi anusku agar lebih mudah menggerakkan penisnya. “Akkkkhh, uuahhhh.” Aji mendesah keenakan saat ia mencapai puncak kenikmatan, spermanya mengisi penuh seluruh isi anusku hingga meleleh keluar. Tidak berapa lama Abdul yang sudah dari tadi memaju mundurkan penisnya di mulutku juga merasakan hal yang sama, “ ouughhh teleennnn, sseeemuaa.” Ia meracau sambil tangannya menekan kepalaku pada penisnya. Seketika itu juga cairan spermanya menyemprot di dalam rongga mulutku dan mau tidak mau harus aku kuakui mereka bertiga cukup hebat, namun tetap saja tidak bisa mengalahkan mas Deden, Mereka bertiga hanya sanggup membuatku keluar 2 kali, tapi mas Deden mungkin bisa lebih, bahkan Hingga aku tidak mampu lagi untuk bertiga duduk di dalam ruangan sambil beristirahat karena mereka sangat lelah. Aku pun masih terbaring di lantai tanpa sehelai benangpun. Abdul mengeluarkan 2 lembar lima puluh ribuan. “itu untuk ongkos jamu dan tubuh kamu.” Sekarang kamu pergi dari sini!” Ucapnya sedikit membentak. “bagaimana dengan pakaianku?” tanyaku. “ Pikir saja sendiri” Balas abdul ketus. Kemudian aku memakai BH dan celana dalamku. Aku gunakan selendang yang kupakai untuk mengangkat keranjang tadi, Aku lilitkan untuk menutupi tubuhku dan untunglah cukup. Aku bergegas meninggalkan mereka sambil membawa kerangjangku. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore. “Mas Deden pasti sudah pulang ini.” Ucapku dalam hati sambil mengusap air mata di di rumah ternyata benar, Mas Deden sudah menungguku pulang. Aku ceritakan semua kejadian ini padanya bagaimanapun aku tetap mencoba untuk terbuka padanya karena dialah satu-satunya orang yang kumiliki. Reaksi Mas Deden sungguh membuatku kaget, Ia justru memelukku dengan erat, dan mengelus perutku memberikan kasih sayang pada si Jabang Bayi. Aku terharu dengan Mas Deden. Meski sempat ia akan bergerak mengumpulkan warga untuk memberi pelajaran pada orang-orang yang memperkosaku, namun aku dapat meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa, dan semoga saja janinnya juga tidak terjadi apa-apa. Aku bangga dengan Mas Deden, ia tidak panik saat mendapatiku mengalami kejadian seperti ini, Selamanya aku tetap mencintainya. Setelah kejadian ini aku sudah tidak berjualan jamu lagi. Kali ini aku menjadi pendamping setia Mas Deden, dengan menemaninya pergi ke ladang setiap hari. Meski keadaan ekonomi kami semakin sulit, tapi kebahagiaan kami seolah menutup dalam-dalam semua keadaan ini dan kejadian masa lalu. Kini anakku sudah besar, peristiwa itu tidak membuat kondisinya saat lahir menjadi cacat mental atau sejenisnya. Ia tumbuh menjadi putri yang cantik dan kami beri nama Mentari, yang tetap bersinar sesulit apapun keadaan yang kami alami saat ini, esok, dan seterusnya. CERITA DEWASA TUKANG JAMU Ceritaku ini berawal dari ketika pertama kali aq membeli rumah di kawasan elit di daerah perbukitan. CERITA DEWASA Tetangaku tak begitu banyak dan rata adalah seorang pengusaha yg meninggalkan rumah di pagi hari hingga menjelang malam. Hari itu tak seperti biasanya, setelah semalaman aq karaoke dengan client-client perusahaan, dengan agak sedikit sakit kepala, aq mulai bangun dan menatap jam yg berada di dinding kamarku. Astaga sudah jam 10, ya sudah kepalang tanggung aq memutuskan untuk berangkat agak siangan saja. Sambil melangkah ke depan rumah dari depan pagar hidup tiba-tiba melintas didepanku dengan segarnya seorang wanita yg cantik dengan menggendong jamu sambil berteriak “Jamu, jamu… jamunya mas, jamu awet muda..” dia menjajakan jualannya. Aq sungguh terpana dengan tukang jamu itu, berwajah cantik dan umurnya sekitar 17 tahunan, bodinya sangat menggairahkan dengan pakaian khas jawa, tapi dadanya menonjol dengan ukuran sekitar 37an lah. Spontan aq memanggil tukang jamu itu “Mau mbak jamunya” si mbak tukang jamu dengan senyum manisnya memasuki pagar halamanku dan duduk mendekatiku. “Mau jamui apa mas? ada temu lawak, kunir asam, beras kencur” “Apa aja mbak yg penting manis nggak pahit” Tiba-tiba si mbak tukang jamu menyeletuk “Kalau pait lihat aq aja mas, nanti jadi manis” wah berani juga si mbak tukang jamu menggoda pikirku, aq mulai mengamati si mbak tukang jamu ini dengan lincahnya memindah botol jamunya, tiba-tiba ketika membusungkan tubuh, jantung berdesir kencang, kemben yg agak kedodoran sehingga aq bisa melihat bentuk toketnya yg montok dan ranum itu. Mmemang perumahan kami agak jauh dari kota sehingga kadangkala kami berinteraksi dengan orang-orang yg masih tertinggal taraf hidupnya. Pemandangan indah aq nikmati dengan leluasa, seirama dengan gerakan tubuh si mbak tukang jamu, toketnya bergoyang-goyang, apalagi ditambah ukuran yg kalau aq perkirakan 37B membuatku memutar otak untuk lebih dalam mengenalnya. Singkat cerita, pagi itu aq mulamengenal gadis jamu tersebut bernama Fitri, gadis dari desa dibawah bukit, umur ternyata baru 16 thn. Karena kondisi eknomi yg kurang, dia tak dapat melanjukan sekolah dari SMP kelas 1 dan kemudian mulai bekerja membantu keluarganya. “Sayang sekali cantik-cantik gini mesti kerja keras, kok nggak cari suami yg kaya saja mbak Fitri?” tanyaku mulai menggodanya. Dengan tersipu malu dia menjawab “Apa ada yg mau sama aq to Mas, pacarku aja kadangkala tdk setia” “Gila pacarmu, ora waras” jawabku agak ketus. Dalam hati aq agak kecewa, ternyata udah ada yg punya, tapi justru aq menyukai tantangan seperti ini, merebut gadis-gadis yg sudah memiliki pacar. Akhirnya aq mula menyiapkan jurus meluluhkan hati seorang wanita, aq mengeluarkan uang 100 ribuan untuk membayar jamu yg cuma segelas itu. “Aduhh nggak ada kembalianya mas” jawabnya. “Lha wong aq nggak minta kembalian kok jawabku. Dengan gembira mbak Fitri menjawab “Makasih ya mas” CERITA DEWASA Hari itu karena kesiangan aq baru tahu ada gadis cantik penjual jamu yg setiap pagi masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya aq sengaja menunggu Mbak Fitri ini yg kadang sekedar supaya lebih akrab bahkan seringkali Mbak Fitri mulai betah agak lama di rumahku, karena aq tinggal seorang diri tapi cakap dalam menjaga kebersihan ruangan. Kadangkala aq mulai bercanda dan kalau Mbak Fitri sudah agak cemberut dia kadangkala berusaha mencubit aku. Yah pastinya aq tdk lupa untuk tetap membayar LEBIH buat jamunya. Setelah sebulan lebih berkenalan, tiba-tiba pada suatu hari, seperti biasanya, aq memesan jamunya. Tapi hari ini wajah Mbak Fitri agak cemberut dan tertekan sekali. Dia saat itu agak masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat denganku. Setelah duduk dibawah , Fitri mulai agak memerah matanya, aq langsung memulai memberikan perhatian “ Ada apa sih Mbak, kok kelihatannya ada maslah berat?” Tiba-tiba dengan sesenggukan dia bercerita bahwa cowoknya meninggalkan dia dan mengatakan kalau telah menemukan gadis yg lebih cantik dari dia. Tak tahan dengan perasaannya, aq mulai mendekat dan merangkul pundaknya untuk menenangkannya. Posisi tersebut justru membuatku leluasa dapat melihat dadanya dari jarak yg lebih dekat. Ternyata tanpa aq duga, Mbak Fitri justru membenamkan kepalanya ke dadaku, secara refleks aq menyambutnya dengan memeluknya dengan hangat sekali. Ini membuat gairah aq menjadi naik, tapi karena sudah berpengalaman aq memilih untuk tdk terburu-buru . Setelah agak tenang Mbak Fitri, dengan agak lirih berkata “ Maaf ya Mas Boby bajunya basah kena ingus sama air mata Fitri”. “ Nda papa Mbak, aq sedih melihat Mbak sedih, buat aq Mbak Fitri adalah gadis jamu tercantik dan termanis disini”, jawabku. Mbak Fitri sedikit tersenyum dan menengadahkan kepalanya persis didepan mata aq, tangan aq mulai membelai wajahnya , nafasnya dapat aq rasakan. Tak terasa aq mulai mendekatkan wajah aq dan mencari mulutnya. Ketika mulut kami mulai beradu, Fitri mulai memejamkan matanya. Dengan penuh perasaan aq mulai mencium bibirnya yg mungil , sambil menunggu reaksinya, kuatir kalo si Mbaknya marah. Ternyata Mbak Fitri tdk memberontak sama sekali, sehingga aq mulai memberanikan menciumnya lebih dalam lagi serta mencari lidahnya. Kami mulai berpelukan lebih erat lagi dan reaksi Mbak Fitri ternyata juga membalas ciumanku dengan ganas. Tak disangka ternyata Mbak Fitri juga sudah memiliki pengalaman pikirku, maka kucoba untuk bereksperimen lebih jauh lagi. Ciumanku mulai berjalan menuju ke leher Mbak Fitri yg halus dan mendekati kupingnya serta berputar-putar mencoba mengelitik dan menjilat dengan lidahku. “ Ehm eh ah ah” , Mbak Fitri menahan kenikmatan ciumanku. Secara naluri laki-laki aq mulai merasakan gairah seorang wanita yg sudah aq impikan sebelumnya, tapi aq pantang untuk bermain cepat, aq cenderung membiarkan seorang wanita merasakan gairah yg meledak-ledak sebelum bersetubuh. Lidah aq mulai menjalar menciumi toket Mbak Fitri dari atas dengan meremas –remasnya dari luar kembennya. Tubuh bagian bawah Mbak Fitri dibalik kebayaknya sudah agak kedodoran dan dia juga menikmati gesekan-gesekan dari k0ntolku yg mengenai memeknya. Frekuensi ciumanku mulai ditingkatkan, ciumanku mulai bermain dengan bibirnya dan tanganku mulai merambat ke toketn Mbak Fitri yg sintal itu. Mbak Fitri muali merintih dan nafasnya muali tdk teratur. Tiba-tiba saat itu aq mulai menggendong tubuh Mbak Fitri serta menciuminya menuju ke kamar aq. Tubuh cantiknya aq berdirikan disamping tempat tidurku, dan kami mulai berciuman lagi. Secara pelan-pelan aq mulai membuka baju yg dikenakan Mbak Fitri, dengan melepas baju atasnya dan yg paling unik adalah melepas kain kebayanya . memang terdiri dari lilitan kain sehingga, ketika terlepas, aq menyaksikan pemandangan yg menakjubkan dari seorang gadis jamu, kuning kecoklataan tubuhnya, padat berisi dan baunya harum, mungkin karena Mbak Fitri rajin minum jamu setiap hari. Setelah itu tubuh Mbak Fitri masih tertutup dengan penutup dada dan CD. Sampai pada titik itu, aq dengan lembut membaringkan tubuhnya ke kasurku. Setelah membuka pakaianku sendiri, aq mulai naik keatas tubuh Mbak Fitri dan terara hangatnya tubuh kami ketika berpadu. Kami bercium lagi dan aq mulai meraba-raba toket Fitri dari balik penutup toket tradisional yg kedodoran itu. Setelah menyentuhnya, aq merasakan kekenyalan dari bukit idaman lelaki itu, sedangkan Mbak Fitri merintih sambil tangannya mendekati selangkangan dan mencoba untuk memegang k0ntolku. Tanganku muali menggapai pengait dibelakang penutup dadanya dan menariknya sehingga dua gundukan toketnya benar-benar terpampang dihadapanku. Takjub aq dibuatnya, besar dan ranum, kuning kecoklatan dengan lingkar puting yg agak besar dan putingnya agak tinggi menantang untuk dicicipi. Aq mulai menjilat dan mencium dengan penuh perasaan, sedangkan Mbak Fitri mulai mendesah-desah dan menahan kepalaku didadanya. Tanganku mulai meraba-raba bagian perutnya dan mulai turun ke arah bukit kecil kenikmatan memeknya yg masih tertutup CD nya yg sudah basah oleh lendir. Lidahku mulai menjalar kearah perutnya dan menuruni lingkar pinggangnya sembari tangan aq meraba-raba bagian pribadi Mbak Fitri. Aq mengerti bahwa Mbak Fitri sudah sangat terangsang, maka dengan satu sentuhan aq perlahan-lahan mulai menurunkan CD Mbak Fitri. Maka terpampanglah dihadapan aq pemandangan memek Mbak Fitri yg indah, agak sedikit basah, bulu-bulunya masih jarang, dan aq jadi tergoda untuk mencicipi keindahan barang pribadinya. Dengan berlahan, aq mulai menjilati selangkangan Mbak Fitri sambil membelai-belai memeknya. Mbak Fitri, ternyata mulai memegang kepalaku dan meregangkan kakinya. Ketika aq makin mendekati bibir memeknya, secara spontan aq menjulurkan lidahku, membelah dinding memek Mbak Fitri dan mulai menjelajahi area lubang memeknya, bibir atasnya dan semakin keatas merambat ke karah klistorisnya. Cairan lendir berbau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku, disamping itu Mbak Fitri merespon dengan menjepit kepalaku dan merintih “ Ahh, Mas Boby, oooh nikmat Mas”. Lidahku semakin aaqik menjilati klitoris Mbak Fitri, mula-mula dengan bergerak naik dan turun, kemudian dengan berputar-putar di klitorisnya. Mbak Fitri juga kadang-kadang menaikkan pantatnya dan menekan kepalaku dengan tangannya, seperti memohon untuk menciumi memeknya lebih dalam lagi. Setelah semakin cepat jilatanku tiba-tiba Mbak Fitri mendesah dengan agak keras “ Mas Boby, aq nda kuat lagi.” Dan dia berorgasme untuk awalnya dengan disertai cairan yg membanjiri ranjang aq. Aq memahami dan berusaha untuk membangkitkan gairahnya lagi dengan melakukan ciuman-ciuman lagi. Sesaat aq mulai menciumi toketnya lagi dan menggulumnya dengan lebih dahaqat lagi. Kemudian aq membalikan tubuhnya dan mulai menjilati daerah bibir pantatnya. Mbak Fitri kembali terangsang rupa-rupanya. Ketika lidahku mulai menjelajahi bibir anusnya , tangan Mbak Fitri mulai meremas-remas sprei kami dan tdk henti-hentinya merintih-rintih. Aq sudah mulai ingin merasakan kenikmatan dari memek Mbak Fitri, dengan lembut aq membalikkan tubuhnya, dan dengan berlahan aq membimbing k0ntol aq kearah lubang memek yg sudah basah itu. Ternyata memang lubangnya agak seret dan masih agak susah ditembus. Tanpa habis akal aq mulai mengesekkan dengan memaju mundurkan k0ntol aq di lubang memeknya secara berlahan-lahan. Mbak Fitripun mulai mendesah keenakan, hingga tiba-tiba memeknya terasa melebar dan k0ntol aq amblas masuk ke dalam rongga memeknya. CERITA DEWASA kaget, karena rasanya seperti di cengkram dan masih kencang memek Mbak Fitri. Aq mulai memompa memek Mbak Fitri, dan makin lama dia juga mengikuti gerakan naik turun aq. Mulut kami kembali berpautan dan lidah kami kembali menjelajah di sela-sela mulut dengan ganasnya. Setelah kurang lebih 20 menit memompa, tiba-tiba Mbak Fitri kembali menjerit dan sejenak menjadi lemas, tanda dia telah mencapai orgasme yg kedua. Aqpun juga karena sudah berdenyut-denyut dalam liang kenikmatan, aq akhirnya cepat-cepat mencabut k0ntolku dan memuntahkan di luar memek Mbak Fitri. Hal ini kulakukan karena tdk mau menghamili cewek dulu. Semenjak itu aq sering melakukan hubungan seks dengan Mbak Fitri. Hingga tiba-tiba karena ada penggusuran lahan Fitri harus pindah ke desa lain yg jauh dari rumahku TUKANG JAMU SEGAR YANG MENGGODA BIRAHI CERITA DEWASA TUKANG JAMU Ceritaku ini berawal dari ketika pertama kali aq membeli rumah di kawasan elit di daerah perbukitan. CERITA DEWASA Tetangaku tak begitu banyak dan rata adalah seorang pengusaha yg meninggalkan rumah di pagi hari hingga menjelang malam. Hari itu tak seperti biasanya, setelah semalaman aq karaoke dengan client-client perusahaan, dengan agak sedikit sakit kepala, aq mulai bangun dan menatap jam yg berada di dinding kamarku. Astaga sudah jam 10, ya sudah kepalang tanggung aq memutuskan untuk berangkat agak siangan saja. Sambil melangkah ke depan rumah dari depan pagar hidup tiba-tiba melintas didepanku dengan segarnya seorang wanita yg cantik dengan menggendong jamu sambil berteriak “Jamu, jamu… jamunya mas, jamu awet muda..” dia menjajakan jualannya. Aq sungguh terpana dengan tukang jamu itu, berwajah cantik dan umurnya sekitar 17 tahunan, bodinya sangat menggairahkan dengan pakaian khas jawa, tapi dadanya menonjol dengan ukuran sekitar 37an lah. Spontan aq memanggil tukang jamu itu “Mau mbak jamunya” si mbak tukang jamu dengan senyum manisnya memasuki pagar halamanku dan duduk mendekatiku. “Mau jamui apa mas? ada temu lawak, kunir asam, beras kencur” “Apa aja mbak yg penting manis nggak pahit” Tiba-tiba si mbak tukang jamu menyeletuk “Kalau pait lihat aq aja mas, nanti jadi manis” wah berani juga si mbak tukang jamu menggoda pikirku, aq mulai mengamati si mbak tukang jamu ini dengan lincahnya memindah botol jamunya, tiba-tiba ketika membusungkan tubuh, jantung berdesir kencang, kemben yg agak kedodoran sehingga aq bisa melihat bentuk toketnya yg montok dan ranum itu. Mmemang perumahan kami agak jauh dari kota sehingga kadangkala kami berinteraksi dengan orang-orang yg masih tertinggal taraf hidupnya. Pemandangan indah aq nikmati dengan leluasa, seirama dengan gerakan tubuh si mbak tukang jamu, toketnya bergoyang-goyang, apalagi ditambah ukuran yg kalau aq perkirakan 37B membuatku memutar otak untuk lebih dalam mengenalnya. Singkat cerita, pagi itu aq mulamengenal gadis jamu tersebut bernama Fitri, gadis dari desa dibawah bukit, umur ternyata baru 16 thn. Karena kondisi eknomi yg kurang, dia tak dapat melanjukan sekolah dari SMP kelas 1 dan kemudian mulai bekerja membantu keluarganya. “Sayang sekali cantik-cantik gini mesti kerja keras, kok nggak cari suami yg kaya saja mbak Fitri?” tanyaku mulai menggodanya. Dengan tersipu malu dia menjawab “Apa ada yg mau sama aq to Mas, pacarku aja kadangkala tdk setia” “Gila pacarmu, ora waras” jawabku agak ketus. Dalam hati aq agak kecewa, ternyata udah ada yg punya, tapi justru aq menyukai tantangan seperti ini, merebut gadis-gadis yg sudah memiliki pacar. Akhirnya aq mula menyiapkan jurus meluluhkan hati seorang wanita, aq mengeluarkan uang 100 ribuan untuk membayar jamu yg cuma segelas itu. “Aduhh nggak ada kembalianya mas” jawabnya. “Lha wong aq nggak minta kembalian kok jawabku. Dengan gembira mbak Fitri menjawab “Makasih ya mas” CERITA DEWASA Hari itu karena kesiangan aq baru tahu ada gadis cantik penjual jamu yg setiap pagi masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya aq sengaja menunggu Mbak Fitri ini yg kadang sekedar supaya lebih akrab bahkan seringkali Mbak Fitri mulai betah agak lama di rumahku, karena aq tinggal seorang diri tapi cakap dalam menjaga kebersihan ruangan. Kadangkala aq mulai bercanda dan kalau Mbak Fitri sudah agak cemberut dia kadangkala berusaha mencubit aku. Yah pastinya aq tdk lupa untuk tetap membayar LEBIH buat jamunya. Setelah sebulan lebih berkenalan, tiba-tiba pada suatu hari, seperti biasanya, aq memesan jamunya. Tapi hari ini wajah Mbak Fitri agak cemberut dan tertekan sekali. Dia saat itu agak masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat denganku. Setelah duduk dibawah , Fitri mulai agak memerah matanya, aq langsung memulai memberikan perhatian “ Ada apa sih Mbak, kok kelihatannya ada maslah berat?” Tiba-tiba dengan sesenggukan dia bercerita bahwa cowoknya meninggalkan dia dan mengatakan kalau telah menemukan gadis yg lebih cantik dari dia. Tak tahan dengan perasaannya, aq mulai mendekat dan merangkul pundaknya untuk menenangkannya. Posisi tersebut justru membuatku leluasa dapat melihat dadanya dari jarak yg lebih dekat. Ternyata tanpa aq duga, Mbak Fitri justru membenamkan kepalanya ke dadaku, secara refleks aq menyambutnya dengan memeluknya dengan hangat sekali. Ini membuat gairah aq menjadi naik, tapi karena sudah berpengalaman aq memilih untuk tdk terburu-buru . Setelah agak tenang Mbak Fitri, dengan agak lirih berkata “ Maaf ya Mas Boby bajunya basah kena ingus sama air mata Fitri”. “ Nda papa Mbak, aq sedih melihat Mbak sedih, buat aq Mbak Fitri adalah gadis jamu tercantik dan termanis disini”, jawabku. Mbak Fitri sedikit tersenyum dan menengadahkan kepalanya persis didepan mata aq, tangan aq mulai membelai wajahnya , nafasnya dapat aq rasakan. Tak terasa aq mulai mendekatkan wajah aq dan mencari mulutnya. Ketika mulut kami mulai beradu, Fitri mulai memejamkan matanya. Dengan penuh perasaan aq mulai mencium bibirnya yg mungil , sambil menunggu reaksinya, kuatir kalo si Mbaknya marah. Ternyata Mbak Fitri tdk memberontak sama sekali, sehingga aq mulai memberanikan menciumnya lebih dalam lagi serta mencari lidahnya. Kami mulai berpelukan lebih erat lagi dan reaksi Mbak Fitri ternyata juga membalas ciumanku dengan ganas. Tak disangka ternyata Mbak Fitri juga sudah memiliki pengalaman pikirku, maka kucoba untuk bereksperimen lebih jauh lagi. Ciumanku mulai berjalan menuju ke leher Mbak Fitri yg halus dan mendekati kupingnya serta berputar-putar mencoba mengelitik dan menjilat dengan lidahku. “ Ehm eh ah ah” , Mbak Fitri menahan kenikmatan ciumanku. Secara naluri laki-laki aq mulai merasakan gairah seorang wanita yg sudah aq impikan sebelumnya, tapi aq pantang untuk bermain cepat, aq cenderung membiarkan seorang wanita merasakan gairah yg meledak-ledak sebelum bersetubuh. Lidah aq mulai menjalar menciumi toket Mbak Fitri dari atas dengan meremas –remasnya dari luar kembennya. Tubuh bagian bawah Mbak Fitri dibalik kebayaknya sudah agak kedodoran dan dia juga menikmati gesekan-gesekan dari k0ntolku yg mengenai memeknya. Frekuensi ciumanku mulai ditingkatkan, ciumanku mulai bermain dengan bibirnya dan tanganku mulai merambat ke toketn Mbak Fitri yg sintal itu. Mbak Fitri muali merintih dan nafasnya muali tdk teratur. Tiba-tiba saat itu aq mulai menggendong tubuh Mbak Fitri serta menciuminya menuju ke kamar aq. Tubuh cantiknya aq berdirikan disamping tempat tidurku, dan kami mulai berciuman lagi. Secara pelan-pelan aq mulai membuka baju yg dikenakan Mbak Fitri, dengan melepas baju atasnya dan yg paling unik adalah melepas kain kebayanya . memang terdiri dari lilitan kain sehingga, ketika terlepas, aq menyaksikan pemandangan yg menakjubkan dari seorang gadis jamu, kuning kecoklataan tubuhnya, padat berisi dan baunya harum, mungkin karena Mbak Fitri rajin minum jamu setiap hari. Setelah itu tubuh Mbak Fitri masih tertutup dengan penutup dada dan CD. Sampai pada titik itu, aq dengan lembut membaringkan tubuhnya ke kasurku. Setelah membuka pakaianku sendiri, aq mulai naik keatas tubuh Mbak Fitri dan terara hangatnya tubuh kami ketika berpadu. Kami bercium lagi dan aq mulai meraba-raba toket Fitri dari balik penutup toket tradisional yg kedodoran itu. Setelah menyentuhnya, aq merasakan kekenyalan dari bukit idaman lelaki itu, sedangkan Mbak Fitri merintih sambil tangannya mendekati selangkangan dan mencoba untuk memegang k0ntolku. Tanganku muali menggapai pengait dibelakang penutup dadanya dan menariknya sehingga dua gundukan toketnya benar-benar terpampang dihadapanku. Takjub aq dibuatnya, besar dan ranum, kuning kecoklatan dengan lingkar puting yg agak besar dan putingnya agak tinggi menantang untuk dicicipi. Aq mulai menjilat dan mencium dengan penuh perasaan, sedangkan Mbak Fitri mulai mendesah-desah dan menahan kepalaku didadanya. Tanganku mulai meraba-raba bagian perutnya dan mulai turun ke arah bukit kecil kenikmatan memeknya yg masih tertutup CD nya yg sudah basah oleh lendir. Lidahku mulai menjalar kearah perutnya dan menuruni lingkar pinggangnya sembari tangan aq meraba-raba bagian pribadi Mbak Fitri. Aq mengerti bahwa Mbak Fitri sudah sangat terangsang, maka dengan satu sentuhan aq perlahan-lahan mulai menurunkan CD Mbak Fitri. Maka terpampanglah dihadapan aq pemandangan memek Mbak Fitri yg indah, agak sedikit basah, bulu-bulunya masih jarang, dan aq jadi tergoda untuk mencicipi keindahan barang pribadinya. Dengan berlahan, aq mulai menjilati selangkangan Mbak Fitri sambil membelai-belai memeknya. Mbak Fitri, ternyata mulai memegang kepalaku dan meregangkan kakinya. Ketika aq makin mendekati bibir memeknya, secara spontan aq menjulurkan lidahku, membelah dinding memek Mbak Fitri dan mulai menjelajahi area lubang memeknya, bibir atasnya dan semakin keatas merambat ke karah klistorisnya. Cairan lendir berbau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku, disamping itu Mbak Fitri merespon dengan menjepit kepalaku dan merintih “ Ahh, Mas Boby, oooh nikmat Mas”. Lidahku semakin aaqik menjilati klitoris Mbak Fitri, mula-mula dengan bergerak naik dan turun, kemudian dengan berputar-putar di klitorisnya. Mbak Fitri juga kadang-kadang menaikkan pantatnya dan menekan kepalaku dengan tangannya, seperti memohon untuk menciumi memeknya lebih dalam lagi. Setelah semakin cepat jilatanku tiba-tiba Mbak Fitri mendesah dengan agak keras “ Mas Boby, aq nda kuat lagi.” Dan dia berorgasme untuk awalnya dengan disertai cairan yg membanjiri ranjang aq. Aq memahami dan berusaha untuk membangkitkan gairahnya lagi dengan melakukan ciuman-ciuman lagi. Sesaat aq mulai menciumi toketnya lagi dan menggulumnya dengan lebih dahaqat lagi. Kemudian aq membalikan tubuhnya dan mulai menjilati daerah bibir pantatnya. Mbak Fitri kembali terangsang rupa-rupanya. Ketika lidahku mulai menjelajahi bibir anusnya , tangan Mbak Fitri mulai meremas-remas sprei kami dan tdk henti-hentinya merintih-rintih. Aq sudah mulai ingin merasakan kenikmatan dari memek Mbak Fitri, dengan lembut aq membalikkan tubuhnya, dan dengan berlahan aq membimbing k0ntol aq kearah lubang memek yg sudah basah itu. Ternyata memang lubangnya agak seret dan masih agak susah ditembus. Tanpa habis akal aq mulai mengesekkan dengan memaju mundurkan k0ntol aq di lubang memeknya secara berlahan-lahan. Mbak Fitripun mulai mendesah keenakan, hingga tiba-tiba memeknya terasa melebar dan k0ntol aq amblas masuk ke dalam rongga memeknya. CERITA DEWASA kaget, karena rasanya seperti di cengkram dan masih kencang memek Mbak Fitri. Aq mulai memompa memek Mbak Fitri, dan makin lama dia juga mengikuti gerakan naik turun aq. Mulut kami kembali berpautan dan lidah kami kembali menjelajah di sela-sela mulut dengan ganasnya. Setelah kurang lebih 20 menit memompa, tiba-tiba Mbak Fitri kembali menjerit dan sejenak menjadi lemas, tanda dia telah mencapai orgasme yg kedua. Aqpun juga karena sudah berdenyut-denyut dalam liang kenikmatan, aq akhirnya cepat-cepat mencabut k0ntolku dan memuntahkan di luar memek Mbak Fitri. Hal ini kulakukan karena tdk mau menghamili cewek dulu. Semenjak itu aq sering melakukan hubungan seks dengan Mbak Fitri. Hingga tiba-tiba karena ada penggusuran lahan Fitri harus pindah ke desa lain yg jauh dari rumahku