بالأدبتفهم العلم. "Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.". Guru penulis, Syaikh Sholeh Al 'Ushoimi berkata, "Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.". Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya Kamiakan sampaikan apa yang telah ditulis oleh Syaikh Dr. Ibrõhim bin Muhammad bin 'Abdillah Al Buraikan dalam kitab beliau: "Ta'rif Al Khalaq Bi Manhaj As Salaf", dimana dalam kitab tersebut kita temukan sangat banyak identitas dan karakter para Ahlul Bid'ah, tidak kurang dari 19 macam. Tanda-Tanda Ahlul Bid'ah tersebut adalah: Pemateri: Ustadz Abu Sabila Budi Setiawan Tema : Aqidah Waktu : Jam 20.00 - Selesai (Rutin tiap Ahad) PIC : 0823 2558 8524 《 PURWODADI 》 Tempat : Rumah Bp Sriyono, Sambak RT 7 / RW 5 Danyang Pemateri : Ustadz Agus Santoso (PP Al Bukhori Solo) Tema : Tematik Aqidah Waktu : Jam ***** Tempat : Sanggar Kegiatan Belajar, Jl. Kapten 123.8. 2 14.5. 3 16.8. 4 16.8. 5 49.5. 6 33.799999999999997. 7 35.5. 8 43.5. 9 29.8. 10 52.5. 11 19.8. 12 16.8. 13 15.8. 14 22.5. 15 23.5. 16 39.5. 17 19.8. 18 75.5 BudiAshari, Lc: "Maulid Bid'ah???" Hari ini diyakini di negeri ini sebagai hari kelahiran Nabi mulia kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam atau dikenal dgn Hari Maulid. 12 Robiul Awal, walaupun para ahli sejarah sesungguhnya berbeda pendapat ttg tanggal kelahiran beliau. Tulisan ini sedang ingin melebarkan wawasan sekaligus melapangkan jiwa. Ustadz Budi Ashari, Lc) Alhamdulillah a'laa kulli haal, ustadz memulai materi, dr suara tampak sdh terdengar sperti org yg sedang sakit, didukung jg dg sound yg bergema, namun tdk mengurangi kekhusyuan dlm menyimak kajian, awal ustadz menjelaskan JENIS-JENIS HARTA HARAM: Perbedaan Antara Manhaj Dan Madzhab. BiografiUstadz Budi Ashari LC Berdasarkan biodata beliau di situs www.parentingnabawiyah.com, Ustadz Budi Ashari lahir di Tulungagung pada tanggal 17 April 1975. Beliau mempunyai istri bernama Ustadzah Alfi Zulhidayati, dan Alhamdulillah sekarang sudah dikaruniakan 4 anak. Ada Dihya, Usama Aisyah dan Hamna. BukuKumpulan Doa Ustadz Yazid Pustaka Imam Asy syafii. Rp 44.000. 20%. Rp 55.000. Kota Depok kameela_bookstore. Terjual 10. Sisa 6. kemanakah kulabuhkan hati ini buku Budi ashari. Rp 51.000. 14%. Rp 59.000. Kota Depok kameela_bookstore (15) buku saku dzikir pagi dan petang Mulia Dengan Manhaj Salaf. Rp 110.000. 36%. Rp 172.000. Jakarta Vusx. Sekilas pembawaannya dalam berceramah tegas, lantang, dan tajam mengupas suatu hal dari mulai peradaban Islam, pendidikan islam, sampai tokoh-tokoh dalam sejarah Islam. Sarat keilmuan yang luas, cerdas memandang dari sisi yang jarang diungkap. Menyimak ceramah beliau selalu dapat ilmu baru. Masya Allah Wajahnya pun sudah tak asing menghiasi pagi kita, menjadi host dalam program acara “Khalifah” Trans 7. Beberapa waktu ini, ceramah Ustadz Budi Ashari membuat saya tercengang. Ini ceramah tahun 2017, namun saya langsung teringat di film Korea yang sedang hipe sekarang 2021 “Squid Games”. “Apa indahnya sebuah peradaban membangun Gedung luar biasa baca Colloseum kalau hanya untuk menyaksikan manusia yang dicabik-cabik oleh harimau atau singa. Dimana mulianya? Kemudian menyaksikan manusia tersiksa ditonton bersorak sorai. Awalnya untuk menghukum budak yang lari, namun lama-lama mereka ketagihan. Itu laki-laki, perempuan, para petinggi negeri ketagihan menonton kekejian seperti itu? ... Ini memang masyarakat sakit, dan itu nular sampai hari ini. Lama-lama manusia ... kalau jauh dari syariat, lama-lama dia menikmati sesuatu yang keji. Wong masuk akal nggak sih? Singa yang makan haqnya misal kijang. Ini singa makan manusia? Wallahi ... ini bukan peradaban.” Ustadz Budi Ashari memandang sesuatu dari kacamata Islam. Saat Ustadz berceramah itu, saya langsung teringat dengan film Squid Games- bahwa memang betul digambarkan bahwa para VIP bertopeng itu menonton, menyaksikan kompetisi manusia saling bunuh dan bersorak satu sama lain. Menjagokan orang yang sedang di ujung maut hidupnya. Para VIP ini senang melihat orang lain tercekik dengan kematian. Sorot mata senang melihat orang lain menderita, bahkan berada di ujung kematiannya. Naudzubillah. Terngiang yang Ustadz Budi Ashari katakan, “Apa ini peradaban?” *Masa kecil SD dan SMP Ustadz Budi Ashari dihabiskan di Jawa Timur dan melanjutkan pendidikan di LIPIA Jakarta. Ustadz Budi Ashari pun meneruskan belajar ke Pusat Peradaban Islam yakni di Universitas Islam Madinah Fakultas Hadits dan Studi Islam, Saudi dan menjadi salah satu lulusan terbaik dengan predikat cumlaude. Ustadz Budi Ashari berkata bahwa peradaban yang paling rendah adalah karya seperti yang terlihat, bersifat materill fisik ini paling rendah. "Lebih mulia mana manusia dengan batu? Manusia dengan binatang atau tumbuhan, lebih mulia mana? Tentu manusia. Allah muliakan manusia." Kita mengenal ilmu astronomi, ilmu falaq, ilmu bahari, dan lain-lainnya. Di atas peradaban yang paling rendah, ada yang lebih tinggi dari itu yakni peradaban dengan interaksi sesama manusia. Yakni peradaban yang berhubungan dengan manusia. Kita mengenal ilmu berhubungan dengan manusia yakni sosiologi, antropologi, ilmu Pendidikan, Psikologi. Dibandingkan dengan fisik, peradaban dengan interaksi sesama manusia itu lebih mulia. Masya Allah saya merasa takjub bahwa ternyata ada peradaban yang paling tertinggi diantara semuanya yakni Peradaban tentang Ketuhanan atau Rububiyah. Peradaban paling tinggi yakni akhlak manusia dengan Budi Ashari pun menyinggung ketika Persia bertemu Kisra, ada aturan jarak bicara. Yakni yang berhak bicara dengan jarak 5 meter itu dibolehkan hanya para dukun-dukun, tokoh-tokoh spiritual dan panglimanya. Lebih jauh lagi, jarak 10 meter yang boleh bicara dengan Kisra yakni Pengusaha, Pedagang. Baru jarak 15 meter dari Kisra itu baru orang asing dan orang lain yang boleh bicara. Selain itu, Ustadz Budi Ashari pun berkata bahwa mulut juga wajib ditutup supaya aroma mulut tidak menyakiti Kisra. Peradaban itu, peradaban?"Istana Kisra itu megah Pak, megah. Saking mewahnya dikelupas karpet Istana Kisra itu mahal. Peradaban itu luar biasa. Tapi begitu interaksi sama manusia?” "Islam tidak pernah mengajari itu. Rasulullah apa berinteraksinya harus jarak jauh 15 meter? Tidak." ungkap Ustadz Budi Ashari Umar pun menegur Amr bin Ash karena anaknya memukul orang Yahudi. Orang Yahudi mencari keadilan sampai bertemu Umar. Umar tak segan berkata untuk memukul anak Amr bin Ash Seorang Gubernur Mesir, “Bahkan kalau pukul Bapaknya pun saya ridha,” kata Umar. Lantas Umar berkata, “Sejak kapan kau perbudak manusia? Dulu ibu-ibu mereka melahirkan anak-anak mereka dalam keadaan merdeka.” Itu Islam. Pembina Yayasan Al Fatih, Depok ini pun menjelaskan bahwa, “Sedangkan Yunani yang menjadi rujukan Barat dan diagung-agungkan selama ini, mereka berpikir tentang Kota Khayalan dan membagi kota menjadi 3 kasta yakni kasta tertingginya adalah kasta filsuf, kemudian kedua para tentara dan pedagang, dan paling bawah kasta budak. Mereka berpikir tentang kota Khayalan, tapi ujung-ujungnya harus ada budak. Filsuf udah mikir macam-macam tapi ujung-ujungnya negeri khayalan tuh harus ada budaknya. Ini peradaban?” *Ustadz Budi Ashari kelahiran Tulungagung, 17 April 1975, ini beliau memiliki kegelisahan dengan pendidikan kita. Ustadz Budi menyadari bahwa pemuda kita ini 'kosong'. “Mereka tidak punya keyakinan pijakan yang kuat tentang agamanya. Mereka jauh dari Al Qurannya, Akhirnya mereka lebih senang dengan hal yang sia-sia.”Ketika orang tua berlepas tangan, pendidikan diserahkan ke sekolah, maka Sekolah merasa tugasnya sudah dilakukan, tetapi lihat produknya hari ini. Degradasi moral atau akhlak meresahkan, karena Pendidikan kita berorientasi pada nilai dan akademis, tanpa mempertimbangkan akhlak. Hal inilah yang menjadikan latar belakang lahirnya Kuttab Al juga Mengenal Sekolah Kuttab Al Fatih“Ciri islam itu tidak suka yang sia-sia. Umur menghasilkan karya, efektif, mereka orang besar di usia awal. Ibnu Khaldun belajar sampai 17 tahun. Usamah bin Zaid seorang panglima,” ucap suami dari Alfi Zulhidayati ini. Sekian perkenalan dengan Ustadz Budi Ashari, Lc ini. Ustadz Budi juga memiliki motto hidup, "Jangan pernah merasa beristirahat, sebelum sebelah kaki menginjakkan kaki ke Surga." Tulisan Profil Ustadz Budi Ashari, Lc ini sebagai Langkah dakwah saya sebagai penulis yang ingin menyebarkan kebaikan lewat tulisan, dan kita bisa melihat dakwah Ustadz Budi yang berfokus pada Sejarah Islam dan Peradaban Dunia yang dapat kita gali hikmahnya sampai hari ini. Bahwa Peradaban dan Sejarah Islam bermuaranya satu, yakni memiliki cahaya keimanan yang menghujam di hati, cahaya Allah Subhanahu wa Ta’ Budi Ashari juga menulis beberapa buku seperti Inspirasi dari Rumah Cahaya, Remaja Antara Hijjaz dan Amerika, Sentuhan Parenting, dan beliau juga mensyiarkan Parenting Nabawiyah dalam mendidik anak dengan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Untuk tahu update beliau bisa dilihat di akun Instagram beliau akun budiashariofficial. Saat ini pengikut beliau di Instagram mencapai 100k. Untuk channel Youtubenya belum ada tapi ceramahnya bertebaran bisa kita simak ceramah beliau. Semoga bermanfaat. Selanjutnya menurut teman-teman saya nulis tentang Budi Ashari lagi nggak ya, soalnya saya baru menjelaskan tentang Peradaban, belum tentang Sirah nya yang Ustadz Budi Ashari kupas bisa jadi bahan tulisan juga. Atau ada usulan saya mengupas profil Ustadz lain. Comment di bawah ya. Terima kasih Baca juga Para Penyair di Zaman Rasulullah Baca juga Kaum Khawarij dari Zaman Rasulullah saw., Kekhalifahan, dan Saat Ini ManjushriMañjuśrī, também grafado Manjushri e Manjughosha, é o Bodhisattva da consciência perspicaz no Budismo. Discípulo do Buda histórico Shakyamuni, ele representa sabedoria, inteligência e realização, e é um dos mais populares Bodhisattvas depois de Avalokitesvara ou Guanshiyin em Chinês. Juntamente com Shakyamuni e seu colega discípulo Samantabhadra O Universalmente Meritório ele forma a trindade Shakyamuni. Manjushri é um dos Oito Bodhisattvas da Sabedoria e um dos Treze Budas japoneses. No Budismo Tibetano, ele é representado por vezes numa trindade com Avalokitesvara e Vajrapani. Manjushri é mencionado em muitos sutras Mahayana, particularmente o Sutra Prajnaparamita. O Sutra de Lótus lhe designa um paraíso chamado Vimala, o qual, de acordo com o Sutra Avatamsaka está localizado ao leste. Sua consorte, em algumas tradições, é Saraswati. Ainda no Sutra de Lótus, Manjushri é muito citado por suas grandes realizações na salvação de todos os seres, por sua grande sabedoria e capacidade de indagar o Buda. Naquela ocasião, o Príncipe do Dharma, Bodhisattva Mahasattva Manjushri disse ao Buda “Honrado pelo Mundo, todos esses Bodhisattvas são extremamente raros. Em reverente concordância com o Buda, eles têm feito grandes votos para proteger, manter, ler e pregar este Sutra da Flor de Lótus da Lei Maravilhosa na futura era da maldade. Honrado pelo Mundo, como deveriam os Bodhisattvas Mahasattvas pregar este Sutra na futura era da maldade”? CAP. 14 Conduta Para as Práticas Bem Sucedida No Budismo Tibetano, Manjushri é uma deidade tântrica meditacional ou Yidam, e considerado um Buda totalmente iluminado. Origem Wikipédia, a enciclopédia livre Ver também em Cristal Perfeito Manjushri, o Príncipe do Dharma. Navegação de posts Setiap kali aku menyebutkan bahwa Ifa bersekolah di Kuttab Al Fatih KAF, tak sedikit yang mengernyitkan keningnya. Meski sudah berdiri sejak 2012 dan memiliki beberapa cabang di Indonesia, nyatanya nama KAF masih cukup asing di telinga beberapa orang. Biasanya kalau aku melihat tanda-tanda orang yang bertanya tersebut belum paham dengan KAF, aku akan balik tanya, pernah dengar Ustaz Budi Ashari, Lc?Kalau mereka mengangguk, barulah kutambahkan jawaban. “Beliau pelopor berdirinya Kuttab Al Fatih.” Setelah kujelaskan seperti itu, barulah ada yang mengangguk-angguk paham. Tapi kalau masih belum mengerti juga, aku akan ajukan pertanyaan lain, “Pernah nonton acara Khalifah di Trans 7? Ustaz Budi dulu mengisi untuk acara tersebut.”Biografi Ustaz Budi Ashari, LcBerhubung masih banyak yang kurang tahu siapa itu Ustaz Budi Ashari, maka aku mencoba menuliskan artikel ini. Siapa tahu ada yang ingin mengenal beliau lebih lanjut. Saat aku mencoba mencari referensi tentang Ustaz Budi, aku pun merasa kebingungan. Tak banyak artikel mengenai beliau. Lantas aku ingat sebuah ungkapan,Tak terkenal di bumi, namun terkenal di tersebut biasanya lekat dengan sosok Uwais Al Qorni. Namun saat aku mencari info mengenai ustaz Budi, dan hampir tidak menemukan profil dan biografinya, kurasa ungkapan ini pun cocok dilekatkan pada jadi merasa malu dengan diri sendiri. Ilmu cuma seimit, tapi sok tebar profil di sana-sini. Masya Allah, beliau adalah salah satu ustaz besar, tapi tak banyak terlihat di media. Namun jangan tanyakan sepak terjang beliau, dengan khidmat lewat Yayasan Al Fatih, bersama dengan timnya yang solid membangun generasi peradaban sejak usia begitu ingat kapan mulai akrab dengan kajian-kajian beliau. Sepertinya sih saat Ifa masih duduk di bangku PAUD. Waktu itu aku tertarik untuk mengikuti Parenting Nabawiyyah, salah satu program yang diinisiasi Ustaz Budi. Namun karena saat itu belum punya dana yang mencukupi, aku hanya sempat mengikuti stadium generalnya saja. Dari situ aku mulai rutin mengikuti kajian-kajian beliau. Awalnya sih aku merasa tak cocok dengan konsep pendidikan yang ditawarkan lewat Kuttab Al Fatih. Akan tetapi setelah perlahan-lahan mengikuti kajian beliau, aku merasa konsep yang dijalankan Al Fatih terbaik untuk zaman yang menggelisahkan saat sekolah lain berlomba-lomba membuka kelas untuk anak-anak usia dini, KAF hanya menerima murid mulai dari usia 5 tahun. Karena usia sebelum itu adalah tanggungjawab orangtuanya. Selain itu kurikulum pendidikan di KAF juga tak ribet. Secara garis besar anak hanya diajarkan tentang Iman dan Islam. Selebihnya melebur di dalam dua hal utama ada sebagian besar teman-teman kongkow yang merasa ceramahnya Ustaz Budi kaku dan keras. Tapi coba deh dengerin kajian beliau tentang sejarah kebesaran Islam. Masya Allah bikin terharu dan termotivasi untuk membangun peradaban yang sama seperti saat zaman Rasulullah SAW. Apakah mungkin? Tugas kita toh hanya berikhtiar sebaik mungkin. Masalah hasil itu di luar kuasa kita sebagai manusia. Tak heran jika sejarah kebesaran Islam sangat nglothok di luar kepala Ustaz Budi, beliau merupakan salah satu lulusan terbaik dari Fakultas Hadits dan Studi Islam di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Bahkan beliau lulus dengan predikat hasil belajar dan diskusi mengenai konsep dan sistem Islam, Ustaz Budi yakin bahwa sejarah akan berulang. Maka di setiap kajiannya, beliau selalu berpesan agar muslim senantiasa belajar dan menggali sejarah Islam, lalu menjalankan hal-hal yang bisa dijalankan di zaman now. Harapannya dengan menerapkan apa yang dulu dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, kita bsa mendapatkan hasil yang tak jauh Budi lahir di Tulungagung, pada 17 April 1975. Istri beliau bernama Alfi Zulhidayati. Saat ini telah dikaruniai empat orang anak, yaitu Dihya, Usamah, Aisyah dan Hamna. Cita-cita besar Ustaz Budi adalah menghadirkan kurikulum pendidikan yang mampu mengembalikan peradaban Islam. Cita-cita tersebut pada akhirnya mulai terwujud ketika KAF mulai didirikan pada 2012. Ustaz Budi menggabungkan konsep antara pendidikan dan parenting. KAF mengajak para orangtua agar bisa berkolaborasi sepenuhnya dengan ustaz dan ustazah. Menyadarkan bahwa pendidikan anak utamanya terletak pada kedua orangtuanya. Ustaz dan ustazah adalah partner bagi disangka semakin banyak orangtua yang jatuh cinta pada konsep pendidikan yang terinspirasi pada sejarah kebesaran Islam ini, hingga saat ini KAF sudah memiliki 33 cabang yang tersebar di seluruh tak mungkin berhenti hanya sampai KAF, oleh karenanya mulai dibangun tempat belajar lanjutan bagi mereka yang sudah lulus dari KAF. Disebut sebagai Madrasah Al Fatih. Awalnya berdiri di Hambalang, Bogor. Namun kini sedang berproses untuk pindah ke tempat yang lebih luas dan nyaman di Situ Al Fatih Pilar Peradaban menaungi banyak akademi. Sebut saja Akademi Keluarga Parenting Nabawiyyah, atau sering disingkat dengan AKU-PN. Akademi ini sudah berlangsung sejak 2013. Lalu adapula Akademi Siroh, sejak 2014, Akademi Quran dan Akademi Guru Al Fatih. Tak hanya menjadi pembina dari Yayasan Al Fatih, Ustaz Budi Ashari juga merupakan salah satu ustaz yang cukup mengikuti perkembangan media. Beliau sadar bahwa orang zaman now tak bisa jauh dari gadget dan media sosial. Maka dakwah beliau pun meluas, tak hanya melalui TV dan kajian offline. Namun juga mulai membangun beberapa corong lainnya, seperti Youtube, instagram dan yang paling gres, beliau mengumpulkan orang-orang yang berkenan menjadi BuzzerBaik ini memiliki tagline, Saatnya Jari Memberi Arti. Fokus utama dari gerakan ini adalah mengoptimalkan media sosial untuk berbagi kebermanfaatan, mengacu pada Quran Surat An Nisa 114, yaitu mengajak orang untuk bersedekah, melakukan kebajikan amar ma’ruf dan rekonsiliasi/ ishlah/ mendamaikan pihak yang inisiator Yayasan Al Fatih Pilar Peradaban, mengisi acara Khalifah di Trans7 dan membuat konten di Youtube Gitu Ya Ustadz, Ustaz Budi juga sudah melahirkan banyak karya berupa buku, antara lainKetika Hidup Terasa Sial 2006Inspirasi dari Rumah Cahaya 2011Modul Kuttab 1 2012Kemanakah Kulabuhkan Hati Ini? 2012Remaja, Antara Hijaz dan Amerika 2013Sentuhan Parenting 2019Demikianlah informasi singkat mengenai Ustaz Budi Ashari, Lc, sang pelopor lahirnya kembali kuttab di Indonesia. Apa yang aku tulis ini hanyalah sebagian kecil tentang beliau. Jika ada kesalahan dalam menuliskan profil ini, murni karena kelalaianku yang kurang ilmu dalam menyampaikan. Buat teman-teman kongkow yang mau membaca petuah-petuah singkat beliau setiap harinya, bisa follow instagram memiliki potensi dengan jari-jemariku, aku memberanikan diri untuk mendaftar BuzzerBaik. Alhamdulillah, diterima! Nah, sebagai bagian dari BuzzerBaik, aku mau mengajak teman-teman kongkow untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk pembagunan Madrasah Al Fatih Situ Daun. Mangga yang berkenan, bisa langsung meluncur ke tulisanku siang ini dengan motto hidup dari Ustaz Budi Ashari;Jangan pernah beristirahat sebelum sebelah kaki kita menginjak di surga.